Upacara HUT ke-80 RI di Situs Kesultanan Banten Berlangsung Khidmat

KORANBANTEN.COM-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Banten Genius Network yang diketuai oleh Bunda Yemmelia menyelenggarakan upacara bendera di Situs Kesultanan Banten, tepatnya di depan gerbang Keraton Surosowan. Kegiatan sakral ini berlangsung dengan khidmat dan lancar, disaksikan oleh ratusan peserta yang hadir dengan penuh semangat kebangsaan.

Upacara dipimpin langsung oleh Sultan Banten ke-XVIII, RTB Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja, MBA. (Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin) selaku inspektur upacara. Hadir pula mendampingi beliau istri tercinta drg. Nina Arifai Kesumaningrat, SpPM (Ratu Prameswari), Putri Sulung beliau, Ratu Ayu Primiputri Rakhmania Soerjaatmadja, S.Hum, MM (selaku Ratu Wakil) dan Ratu Bagus Akhmatindra Adisatria Rachman, SE (sebagai Putra Mahkota), serta sejumlah tokoh ulama, pendekar, dan perwakilan pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Dalam amanatnya, Sultan Banten menyampaikan bahwa sejak abad ke-16, Kesultanan Banten telah menjadi saksi perjumpaan bangsa-bangsa dunia. Saat bangsa asing pertama kali datang dengan niat yang bercampur kepentingan, leluhur Banten menyambut dengan persahabatan. Namun, ketika kesombongan dan penindasan ditunjukkan, Banten menegakkan marwah bangsanya.

“Dari perlawanan rakyat di Anyer, perjuangan para jawara di Cilegon, hingga semangat para ulama yang menyatukan iman dengan keberanian, semua itu adalah warisan perjuangan yang meneguhkan bahwa Banten tidak pernah tunduk pada penjajahan. Inilah watak Banten: ramah kepada sahabat, teguh kepada penindas. Keramahan bukan kelemahan, dan ketegasan bukan permusuhan. Marwah bangsa adalah harga diri yang tidak dapat ditawar,” tegas Sultan Banten ke-XVIII dalam amanatnya.

Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, yaitu memakmurkan rakyat, menjaga warisan budaya, memperkuat persatuan, dan meneguhkan jati diri bangsa. Sultan juga menekankan pentingnya perlindungan situs-situs sejarah dan warisan budaya sebagai kewajiban bersama, karena di dalamnya tersimpan identitas dan marwah bangsa.

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu secara simbolis sebagai wujud rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang dianugerahkan Allah SWT kepada bangsa Indonesia.

Sebagai penutup, para peserta dihibur dengan pentas seni debus dari Laskar Kesultanan Banten pimpinan KH. TB. Astari, yang semakin menambah kemeriahan sekaligus mempertegas identitas budaya khas Banten.

Acara peringatan HUT RI di Situs Keraton Surosowan ini tidak hanya menjadi momentum kebangsaan, tetapi juga peneguhan jati diri Banten sebagai negeri ulama dan jawara yang senantiasa mendukung tegaknya kemerdekaan Republik Indonesia.(RED).

Pos terkait