KORANBANTEN.COM-Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 dari sumber anggaran APBN pada tahap akhir disinyalir berkurang secara drastis, hal ini menjadi pertanyaan warga KPM yang biasa mendapatkan, tidak ada data dan danomenya pada pencairan dua tahap akhir tanpa kejelasan, Kamis (15/04/21).
Rizal, salah seorang warga Malingping yang mempertanyakan perihal ini, karena biasanya keluarga nya mendapat bantuan tersebut.
“Aneh, keluarga kami biasa pada tiap tahap lancar, namun pada pencarian kali ini yang kami dengar terakhir, ko surat panggilan dan data kami tidak ada pada BST kali ini, mana ga ada yang kasih jawaban kenapa masalahnya, ” ujarnya, kesal dan mempertanyakan.
Sementara itu, Balok salah seorang RT di salah satu desa Kecamatan Malingping, menyayangkan akan kejadian ini. Menurut dirinya, bila ada kejadian seperti ini, harusnya ada pihak yang dapat menjelaskan.
“Suka aneh nih sama Pemerintah, ko ada kejadian seperti ini dan tanpa penjelasan. Nantinya pihak seperti RT-RW, dan desa yang suka kerepotan menjawab pertanyaan warga. Mana ini terjadi pada yang biasa dapat, menjadi tidak dapat, pasti KPM banyak mempertanyakan ke kami. Kalau seperti ini, lebih baik dihapus semuanya, agar adil dan tidak menjadi beban, ” paparnya.
Terpisah, Kepala cabang PT. Pos Kecamatan Malingping, ketika dikonfirmasi menuturkan banyak KPM yang datang kepada pihaknya mempertanyakan data KPM yang tidak ada pada pencairan kali ini.
“Ini juga banyak yang mempertanyakan kesini, yang tadinya dapat menjadi tidak dapat. Kalau ga salah, untuk Kecamatan Malingping, berkurang 2000 KPM, kami pun tidak tahu pasti mengenai hal ini, ” pungkasnya.
Atas kejadian ini, banyak warga yang kesal dan kecewa karena tidak mengerti hal ini dapat terjadi, apalagi warga saat sangat membutuhkan bantuan untuk kebutuhan bulan Ramadhan dengan keadaan ekonomi yang terpuruk. Pantauan wartawan, hal ini diduga terjadi di setiap desa atau kecamatan yang berada di Kabupaten Lebak. (Rijal)