KORANBANTEN.COM-Proyek pemasangan Paving Block dipersoalkan warga Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Pasalnya, pekerjaan paving block yang berada di Desa Sangiang, diduga asal jadi, lantaran dilapangan, pemasangan paving block tersebut dalam keadaan bergelombang dan tidak rata.
Dikatakan Yudistira, seorang warga Kecamatan Malingping, tahun anggaran 2021 ini, beberapa desa di Malingping mendapatkan program pemasangan paving block dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten, senilai Rp 189. 100.100. Namun kata dia, hasil pekerjaanya jauh dari kata sempurna, karena dikerjakan diatas tanah merah yang memiliki permukaan tanah kurang labil dan tidak rata.
“Pekerjaan pemasangan Paving Blok tersebut saya rasa kurang maksimal. Karena, bergelombang, bahkan saya rasa hasil pekerjaanya pun tidak akan bertahan lama. Karena dipasang pada permukaan tanah yang kondisinya kurang labil,”kata Yudistira kepada Wartawan Senin(13/12/2021).
Kata Yudistira, selain itu, pekerjaan pemasangan Paving Block tersebut juga berada dilahan milik warga yang diduga belum dihibahkan kepada pemerintah. Karena sampai saat ini, tidak ada keterangan resmi terkait status tanah yang digunakan untuk pemasangan paving block. Sehingga timbul kekhawatiran dikemudian hari jika pemilik atau atau ahli waris merasa keberatan lahannya digunakan untuk dijadikan fasilitas umum.
“Ini juga nantinya bisa jadi permasalahan, bagaimana jika ahli waris merasa keberatan. Seharusnya dari awal harus jelas soal lahan, apakah dihibahkan atau bagaimana,”tanya Yudistira.
Lebih lanjut kata Yudistira, pekerjaan Paving Block tersebut dikerjakan oleh CV A2, serta merupakan kegiatan urusan penyelenggaraan PSU permukiman, dengan nama paket pembangunan/peningkatan kualitas PSU permukiman .
Camat Malingping, Lingga Segara ketika dikonformasi soal pemasangan Paving Block mengatakan, jika pihaknya tidak mengetahui secara detail. Ia hanya mengetahui jika kegiatan pemasangan Paving Blok tersebut berasal dari anggaran Pemprov Banten.”Itu kan anggaran Provinsi Banten, saya kurang tahu detailnya,”kata Lingga.
Sementara itu, Robi, orang yang disebut sebut sebagai pelaksana lapangan CV A2 ketika dikonfirmasi menyarankan agar wartawan menghubungi kepala desa saja,”Konfirmasi ke pa lurah aja Kang,”ucap Robi.(kew)