Puisi Oleh: Amir Machmud NS
(Sajak ini dipersembahkan untuk almarhum mantan presiden BJ Habibie yang diakui sebagai Bapak Kemerdekaan Pers. Pada periode kepresidenannya, Habibie mengesahkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, karya agung reformasi sebagai tonggak kemerdekaan pers di Indonesia).
(Dan, wartawan pun berpuja-puji):
benderang pun mencercah cahaya
menjadi ruang terbuka
mewah surga bebas bicara
kau beri kami
para shahafi
merdeka rasa merdeka hati
dengan undang-undang
yang melucuti rasa jeri
dari semua kuasa
yang meniupkan ngeri
demokratisasi kau awali
ya Habibie
(Dan, bayangkanlah gairah BJ Habibie):
ya shahafi
kita buka mata hati
dengan undang-undang
yang mendekat ke suara nurani
dari kegelapan yang kalian arungi
puluhan tahun tercencang terali
senyap kebebasan yang terbui
kami beri kalian kunci
bukalah pintu bestari
tiupkan kebajikan
dari aras kebebasan
(Berseri-serilah mereka, para wartawan):
gelap panjang di lorong tersusuri
kami para shahafi
mengantarmu ke bilik keabadian
dengan cinta yang bertaut
negarawan berhati demokrasi
teknolog bertelepati jiwa mulia
memberi kami kunci
memperjuangkan semesta kemerdekaannya
ya Habibie
kau masih sempat melihat
akhbar maslahat yang mencahayai
masih pula mengamati
fenomena peperangan nurani
arah informasi yang berarak ke mana
akhbar yang bergerak ke kepentingannya
namun tak sia-sia
kunci itu kau serahkan
untuk kami melangkah
memasuki pintunya…
Semarang, 12 September 2019