KORANBANTEN.COM-Sebanyak 43 jiwa dari 13 kepala Keluarga di Kampung Tapol, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cirinten terpaksa mengungsi dan tinggal di tenda penampungan dari BPBD Lebak, karena rumah mereka rusak berat akibat bencana longsor yang terjadi beberapa pekan lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, sudah hampir satu pekan 13 KK tersebut berada di pengungsian. Karena, rumah mereka rusak berat akibat tanah bergeser, sehingga jika ditempati mengancam keselamatan mereka semua.
“Untuk itu kita membuat tenda dan membuat dapur umum yang tempatnya tidak jauh dari rumah mereka,” kata Febby, kepada Wartawan, Sabtu(19/12).
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pengungsi, tanggungjawab BPBD mulai dari beras, ikan, sayuran sampai bumbu dan minyaknya.
“Untuk petugas yang memasak didapur umum warga sekitar dibantu relawan BPBD,” tuturnya.
Untuk jangka panjangnya kata Febby, pihaknya sudah bermusyawarah dengan desa dan masyarakat sekitar. Karena tempat mereka sudah tidak memungkin lagi untuk ditempati, maka 13 KK nanti akan direlokasi di tempat yang baru yang tidak jauh dari rumah mereka.
“Ada tokoh masyarakat sekitar yang mau tukar guling tanahnya dengan tanah milik pengungsi jika nanti disepakati bersama,” ungkapnya.
Lanjut Febby, pasca bencana banjir dan longsor yang terjadi pekan lalu, logistik kebencanaan darurat aman. Bahkan, saat ini bantuan dari berbagai kalangan terus berdatangan seperti di Bank BNI, XL dan beberapa perusahaan lainnya.
“Bantuan yang kami terima mulai dari beras, mie instan, keperluan bayi, makanan dan susu,” ucapnya.(kew)