KORANBANTEN.COM – Sedikitnya 513 hewan ternak di Kabupaten Lebak tercatat terjangkit penyakit mulut dan kuku(PMK), dari jumlah tersebut dilaporkan 27 ekor hewan mati, 414 ekor hewan sembuh, 17 ekor hewan dipotong paksa untuk dimusnahkan, serta 55 ekor hewan sedang dalan perawatan.
Dikatakan Rahmat, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak, dari ratusan ekor hewan yang terjangkit tersebut kini sekitar 414 ekor atau jika dipersentasikan sebanyak 80 persen sembuh. Untuk itu pihaknya merasa bersyukur, karena persentasi kematian hewan masih rendah.
“Saat ini yang tercatat ada sekitar 513 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK. Akan tetapi saat ini ada sekitar 414 ekor hewan sembuh, ini tentu menjadi kabar baik bagi kita semua, terutama para peternak,”kata Rahmat, kepada Koran Banten, Senin(15/08/2022).
Kata Rahmat, hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku mayoritas adalah Sapi dan Kerbau. Lantaran, berdasarkan data yang masuk, hewan jenis kerbau tertular sebanyak 257 ekor, dan Sapi sebanyak 256 ekor, sedangkan untuk Kambing dan Domba belum ditemukan kasus.
Kemudian, Rahmat melanjutkan, jika peta sebaran kasus penularan di wilayah Kabupaten Lebak berada di Enam Kecamatan, yaitu Kecamatan Wanasalam, Kalanganyar, Rangkasbitung, Cipanas, Sajira dan Muncang. Namun demikian, untuk meminimalisir meluasnya penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan, pihaknya kerap melakukan vaksinasi hewan ternak keberbagai wilayah.
Saat ini saja, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah melakukan vaksinasi kepada hewan sebanyak 841 ekor. Tentu saja, pemberian vaksinasi tersebut akan terus dilakukan sesuai arahan dan kuota vaksinasi dari pemerintah pusat
“Kita terus lakukan vaksinasi kepada hewan ternak yang ada di Lebak. Hal tersebut kita lakukan sebagai upaya untuk meminimalisir meluasnya penularan PMK di seluruh wilayah,”ungkap Rahmat.
Rahmat melanjutkan, penuluran penyakit mulut dan kuku terbilang sangat cepat. Pasalnya, dua bulan sejak kasus penularan pertama kali terjadi di Lebak, saat ini sudah ratusan hewan yang terjangkit. Penularan tersebut terjadi karena masuknya hewan ternak dari luar daerah secara illegal.
“Masih ingat saya, bulan Juni di Kecamatan Wanasalam yang pertama terdeteksi. Nah, sejak saat itu mulai merebak ke Enam Kecamatan,”ungkapnya lagi.
Camat Wanasalam, Dadan, membenarkan jika diwilayahnya terdapat hewan ternak yang terjangkit PMK. Saat ini pihaknya kerap mendampingi Disnakeswan untuk melakukan sosialisasi kepada para peternak, berdasarkan laporan kata Camat, saat ini di Kecamatan Wanasalam terdapat 346 hewan ternak yang sudah sembuh, diantaranya 214 ekor Sapi dan 132 ekor Kerbau.(FK)