FAJARBANTEN.com – Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa Kabupaten Pandeglang, Nunung Fauji mengaku, dari sekitar 200 an paket lelang pekerjaan fisik yang berada di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Pandeglang, sampai Rabu (21/3/2018) pekan kemarin, baru ada sekitar 60 paket pekerjaan lelang, yang ditayangkan di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pandeglang.
Dari ke-60 paket pekerjaan lelang yang ditayangkan secara resmi di LPSE tersebut, diakui Nunung Fauji baru berasal dari 3 OPD, yakni pekerjaan lelang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), serta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud).
“Setidaknya ada 60 dari 200 an, Proyek yang sudah tayang di LPSE. Dimana ke-60 proyek tersebut, berasal dari 3 OPD, baik dari DPUPR, DPKPP, maupun Didikbud Pandeglang. Dan mudah-mudahan scepatnya OPD yang lainnya, yang memiliki pekerjasn lelang untuk segera menyerahkannya pada kita, untuk kita tayangkan di LPSE,” jelas Nunung, Senin (26/3/2018) di ruang kerjanya.
Kepala ULP Kabupaten Pandeglang ini pun, kembali menjelaskan, bahwa proses lelang paket pekerjaan di LPSE tersebut, diakuinya telah molor satu bulan lebih dari waktu yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, dimana keterlambatan tersebut disebabkan, banyaknya berkas yang diajukan OPD masih belum lengkap, sehingga tidak bisa diproses oleh timnya, dan secara terpaksa dikembalikan ke OPD untuk segera dilakukan perbaikan.
“Sebenarnya sudah banyak OPD memasukan berkas kepada kami, namun banyak juga yang kami kembalikan karena berdasarkan kajian dari tim Pokja ULP, banyak berkas yang dinyatakan tidak lengkap, misalnya RPP dan Gambar yang kurang serta banyak hal lainnya,” tambahnya.
Meski begitu, Pihaknya akan berusaha bekerja semaksimal mungkin, untuk segera memproses semua berkas dokumen paket pekerjaan yang ada, agar keterlambatan lelang yang terjadi, bisa dimaksimalkan sampai tengat waktu yang ditentukan. Karena hal ini ditujukan agar penyerapan anggaran yang ada pun, dapat termaksimalkan.
“Jadi dengan keterbatasan jumlah personel, kami akan tetap berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin, agar sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditetapkan dalam rangka percepatan penyerapan anggaran tahun 2018 ini,” sambung Nunung Fauji.
Sementara itu Operator LPSE Pandeglang, Agus mengaku, tidak mengetahui keterlambatan lelang proyek. “Kami tidak tahu, gak ada konfirmasi. Hingga hari ini baru ada sekitar 59 atau 60 paket pekerjaan lelang konstruksi dan konsultan yang sudah masuk ke LPSE atau sudah tayang di LPSE,” ungkap Agus.
Menurut Agus, hingga saat ini semua OPD sudah menyerahkan Sirup dan Rencana Pelaksanaan Pangadaan (RPP) Proyek. “Sudah masuk semua. Tapi ada beberapa paket yang belum masuk dan saat ini sedang berjalan, beberapa dinas yang masih raning, seperti DPUPR, Dinkes, DPKPP,” tutupnya. (Daday)