KORANBANTEN.COM – Ketua Karang Taruna Bayah Barat, menyayangkan sikap pihak waralaba Alfamart Bayah yang menolak proposal warga untuk kegiatan perayaan HUT RI Ke-75 di lingkungan RT. 03/RW.05 Desa Bayah Barat Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.
Menurut Ustomi S.pd, selaku ketua Karang Taruna Bayah, sebaiknya pihak Alfamart bisa peduli terhadap kegiatan sosial yang ada dilingkungan usahanya, Apalagi ini dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saat anggota saya, membawa dan menyampaikan proposal dari KT Bayah untuk kepentingan kepemudaan dan kegiatan masyarakat yang telah di ketahui dan di tanda tangani kepala desa Bayah Barat, pihak Alpamaret Novi yang mengaku penanggung jawab disitu(Alfamart Bayah-red), mengatakan bahwa “saya hanya ditugaskan melayani penjualan, untuk mengenai yang terkait lingkungan dan proposal silahkan menemui Pak RT dan pak Jaja selaku tim LP,” kata Novi yang disampaikan Ustomi kepada wartawan, Jum’at (28/8/2020).
Begitua juga pada saat Ketua Karang Taruna beserta wartawan mengkonfirmasi Novi ditempat kerjanya, Jum’at (28/8) yang mengatakan bahwa dia selaku kepala karyawan disitu hanya bertugas untuk melayani pembeli.
“Saya hanya ditugaskan untuk melayani pembeli. Untuk masalah kepentingan masyarakat dilingkungan silahkan menghubungi pak RT dan pak Jaja selaku tim LP,” kata Novi.
Senada yang disampaikan Jaja yang dikatakan selaku tim Lost Prevention (LP) Alfamart, melalui sambungan seluller kepada wartawan mengatakan, bahwa mereka para karyawan hanya untuk melayani penjualan, dan untuk masalah lingkungan dan proposal silahkan di sampaikan ke pengurus.
“Mereka hanya bertugas untuk melayani penjualan, untuk masalah proposal seharusnya disampaikan ke pengurus, silahkan menemui saya di Wanasalam,” kata Jaja.
Saat dikonfirmasi terkait proposal dari Karang Taruna Desa Bayah Barat untuk kegiatan HUT RI Ke-75, kenapa harus menghadap ke tim Lost Prevention (LP) Alfamart, karena hal ini dirasa tidak berkaitan dengan masalah ke amanan, Jaja mengatakan bahwa semua kejadian dilapangan harus di infokan kepadanya (Jaja-red).
“Bukan gitu sistimatis nya atau laporan kejadian dilapangan itu tetap impo nya ke saya, disitu baru nanti diarahkan kepada manajemen itu yang di maksud, karena anak toko itu ga ada bagian disitu, mereka hanya kerja sebatas melayani penjualan di toko makanya nanti kita ketemu biar lebih jelas lagi trims,” jelas Jaja lewat Whats-App. (sep)