Petenis nasional David Agung Susanto memiliki ambisi meraih medali emas nomor perorangan di SEA Games 2017. Ia optimistis asalkan bersiap sebaik-baiknya.
Namun demikian, David mengakui tidak akan mudah pulang dari SEA Games Kuala Lumpur di Malaysia, 19-31 Agustus, dengan membawa medali emas. Apalagi di Piala Davis pekan lalu tim Indonesia kalah telak dari Filipina.
“Memang tidak mudah tapi kalau persiapan baik saya pikir bisa,” kata David saat ditemui di sela-sela turnamen Combiphar Tennis Open kategori men’s future di lapangan Hotel Sultan, Senayan, Selasa (7/2/2017).
“Kemarin itu (waktu lawan Filipina) kan sebenarnya karena servisnya saja yang kurang kuat dan kurang lost saat poin-poin kritis. Mainnya pun cenderung hati-hati,” tuturnya.
Menurut David, saat ini sudah ada beberapa turnamen yang dia ikuti untuk menambah jam terbang pertandingan dan mengasah kemampuan. Salah satunya Combiphar Tennis Open yang sedang berlangsung dan punya level persaingan tinggi.
“Dengan sering mengikuti turnamen itu cukup pengaruh, karena kalau tidak ada turnamen pasti berasa bedanya. Kita butuh tanding karena jika tidak tanding jadi tidak terbiasa,” kata David.
“Jadi kita tahu kekurangan kita; apa yang perlu ditambah, apa yang kurang. Pelatnas itu perlu tetapi pertandingan yang banyak juga lebih baik. Kita latihan terus tidak tanding juga tidak bagus. Begitu sebaliknya, jadi harus pintar mengaturnya. Bisa dibayangkan Vietnam saja turnamen yang mereka gelar bisa sampai 20-an selama satu tahun. Kita saat ini baru dua turnamen, dan memang harus lebih banyak lagi.
“Jadi selesai Combiphar ini kami latihan sekitar dua pekan kemudian lanjut ke turnamen lanjutan di Maret, setelah itu playoff Davis Cup April. Jadi selesai itu masih butuh dua turnamen lagi lah untuk persiapan SEA Games pada Agustus nanti. Selain itu untuk mengasah mental tanding agar lebih percaya diri,” sebutnya.
Saat berlaga di SEA Games Singapura dua tahun lalu, prestasi David di nomor perorangan putra mentok di babak finai usai kalah dari petenis Thailand, Warit Sornbutnark, dalam duel tiga set 6-4,3-6, dan 3-6. David pun masih penasaran untuk bisa meraih emas di sektor perorangan.
“Pertama kali mendapat emas itu di SEA Games Palembang 2011, sementara Singapura kemarin hanya dapat perak. Jadi tahun ini saya berharap bisa menambah koleksi emas saya di SEA Games. Tuhan memberkati, mudah-mudahan tercapai,” tuturnya.
David menjadi salah satu atlet yang disiapkan PP Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lawn Indonesia (PP Pelti) untuk SEA Games. Selain David, ada empat petenis lain dari tim putra dan empat pada tim putri. @OPIK