KORANBANTEN.COM–Pembangunan Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Lebak diduga dikerjakan secara asal asalan. Lantaran, baru juga dikerjakan sudah mengalami kerusakan, diantaranya lantai keramik sudah retak kembali. Bahkan dibeberapa titik semisal dinding kelas dan toiletpun sudah retak
Seperti yang terjadi pada pembangunan SDN 3 Citorek Barat. Pada beberapa bagian pekerjaan sudah rusak kembali. Padahal proyek yang berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dirjen Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten tersebut, baru saja dikerjakan oleh pihak pelaksana yaitu PT Hagita Asinar Lestari Megah.
“Baru juga dikerjakan, lantai keramik sudah mengelupas kembali. Selain itu, beberapa dinding dan toilet juga sudah retak,”ujar Indra Lugay, sekertaris Barisan Rakyat Lawan Korupsi (Baralak) Indonesia, kepada wartawan, Selasa(18/8).
Dikatakan Indra Lugay, pekerjaan proyek pembangunan SD yang memiliki nomor kontrak HK. 02.03/PPK/PSPPOP ll/SPK/LBK-PDG/lV/2020 tersebut tersebar di Kabupaten Lebak dan Pandeglang sebanyak 30 sekolah. Dengan begitu kata Indra, bukan kemungkinan tidak hanya di sekolah SDN 3 Citorek Barat saja yang pekerjaanya asal asalan.
“Kita lagi kroscek kesekolah yang lain, saat ini, baru beberapa saja yang telah kita survey, dan hasil pekerjaanya sangat jelek sekali,”kata Indra lagi.
Sementara itu, Abdul Malik, Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, mengaku jika pekerjaan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui kementrian PUPR. Pihak kabupaten, khususnya kepala sekolah hanya menerima kunci saja, setelah bangunan selesai.
” Itu pekerjaan pusat, kita, terutama kepala sekolah hanya menerima kunci saja. Akan tetapi, saya selalu menekankan kepada kepala sekolah, agar jangan menerima kunci jika pekerjaanya tidak sesuai,”tutur Malik. (Yud/kew)