Desa Tegalwangi Kecamatan Menes Menjadi Desa Percontohan BBGRM

koranbanten.com – Mewakili dari 12 Desa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Desa Tegal Wangi terpilih menjadi Desa percontohan untuk penilaian dalam kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun 2019 yang bertempat di aula Kantor Desa Tegal Wangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Kamis.(8/9/19)

Turut hadir Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Kasi Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa DPMPD Kabupaten Pandeglang, Camat Menes dan seluruh perangkat Desa Tegal Wangi.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan Kepala Desa Tegalwangi Kiki Maulana Sopa mengatakan, sangat mengapresiasi bisa menjadi Desa percontohan dalam penilaian kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun 2019 di Kabupaten Pandeglang.

“Alhamdulilah, di Desa kami untuk hal gotong royong sangat rutin dilaksanakan Seminggu dua kali di hari Jumat dan Minggu, karena jika di laksakan pada hari Selasa khawatir bisa mengganggu aktivitas masyarakat,” ungkap Kiki dalam sambutan kegiatan penilaian Bulan Bakti Gotong Masyarakat

Ia berharap upaya kedepan masyarakat Desa Tegalwangi tidak hanya di momen penilaian ini saja akan tetapi merupakan sebuah kewajiban bersama dalam meningkatkan kesadaran, bahwa kekuatan kemajuan Desa itu sifatnya bergotong royong. “Harapnya

Kasi Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa DPMPD Kabupaten Pandeglang, Mauludin Nusi menambahkan rangkaian kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat yang sudah di canangkan oleh Bupati untuk menginvestigasi seberapa besar peran serta masyarakat dalam membangun gotong royong itu sendiri, karena berdasarkan PERMENDAGRI nomor 42 tahun 2005 bahwa ada empat bidang, diantaranya bidang pemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang sosial budaya dan agama.

“Kami menilai dari ke empat bidang tersebut sejauh mana sih perang Masyarakat, Rt, Rw, kader posyandu, karangtaruna, LPM dan PKK agar lebih mengetahui lembaga yang ruang lingkup desa bukan dari pada musuh pemerintahan desa akan tetapi sebagai mitra dan mendayagunakan peran serta lembaga kemasyarakat desa,” katanya.

Ia berupaya kedepan nanti bagaimana hasil evaluasi saat ini berjalan dengan baik sehingga komunikasi antara pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa bisa berjalan dengan harmonis.

“Kadang-kadang salah satu desa yang kami nilai itu mendasak semuanya dengan alasan dari Kecamatan hari ini mau di nilai besoknya baru di sampaikan padahal kami sudah melayangkan surat dari tanggal 23 Juli kemarin usai kegiatan gebyar di Kabupaten bahwa lomba BBGRM ini akan kami laksanakan, ini yang harus menjadi bahan evaluasi hal-hal penting belum tersampaikan dengan baik kepada masyarakat arti penting dari Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat,” tegasnya.(Asep)

Pos terkait