KORANBANTEN.COM – Perpustakaan Desa Tobat, Kecamatan Balaraja terpilih mewakili Kabupaten Tangerang dalam lomba perpustakaan tingkat Provinsi Banten.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang H.Yusrizal mengatakan, Perpustakaan Desa Tobat yang didirikan 2016 dalam hal pengelolaannya dilakukan dengan baik ditunjang ribuan buku referensi.
“Kami menunjuk Perpustakaan Desa Tobat untuk mewakili Kabupaten Tangerang ke lomba perpustakaan di tingkat Provinsi Banten, karena perpustakaan tersebut sangat siap dan sudah menjadi binaan oleh Dinas Perpustakaan Daerah,” ungkapnya.
Desa Tobat sudah menjadi perpustakaan binaan, dimana DPAD telah memberikan bantuan buku sebanyak 100 judul buku bacaan.
“Kami berharap Desa Tobat dalam lomba perpustakaan tingkat Provinsi Banten, dapat meningkatkan minat baca masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya warga Desa Tobat,” katanya.
Lanjutnya, perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi contoh perpustakaan yang baik untuk Desa lainnya.
“Dengan dilakukan binaan dan support, diharapkan pula perpustakaan Desa Tobat bisa menjadi juara pertama tingkat provinsi banten dan mewakili Banten di tingkat Nasional,” ucapnya.
Kepala Desa Tobat Endang Suherman mengungkapkan, Desa Tobat memiliki perpustakaan yang diberinama Sudut Baca Desa.
“Kami sangat mendukung program pemerintah, terlebih untuk meningkatkan minat baca masyarakat, salah satu dukungan kami yakni membuat Sudut Baca Desa untuk masyarakat,” jelasnya.
Masyarakat yang berkunjung ke Kantor Desa Tobat bisa memanfaatkan sudut baca tersebut. Sambil menunggu proses pembuatan dokumen, masyarakat bisa memanfaatkan waktu sambil membaca buku.
Sementara itu, Camat Balaraja Mas Yoyon Suryana mengapresiasi kerja keras seluruh aparat Desa Tobat untuk mendorong masyarakat gemar membaca. Saat ini, pengelolaan perpustakaan kelurahan dapat diakses masyarakat melalui teknologi jaringan internet.
Selain itu juga dilakukan kunjungan ke lingkungan warga agar masyarakat bisa membaca buku-buku secara gratis.
Bahkan, masyarakat yang mengurus persyaratan pembuatan KK, KTP dan lainya di kelurahan setempat diwajibkan membaca sebelum proses selesai dikerjakan aparat kelurahan.
“Kami mengelola perpustakaan ini untuk memacu minat baca masyarakat, sebab budaya baca sebagai wahana meningkatkan pengetahuan,” katanya.
Untuk koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan ini antara lain 100 buku agama, 200 buku sosial, 200 buku bahasa, 300 buku ilmu-ilmu murni, 300 buku teknologi terapan, 200 buku kesenian, 300 buku literatur dan kesastraan, 500 buku geografi, biografi dan sejarah serta umum.
“Saya kira dengan koleksi buku-buku ini sangat berguna dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan masyarakat dan diharapkan koleksi yang ada akan dapat terus bertambah,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, penilaian keberhasilan itu karena tempatnya strategis, memiliki banner tentang perpustakaan, didukung wifi atau akses internet serta tingkat kunjungannya cukup baik.
“Kami akan terus mengembangkan perpustakaan kelurahan ini agar masyarakat gemar membaca,” katanya. (Mulyadi)