Dibalik Jeruji Besi, Napi Lapas Cilegon Dilatih Membuat Brownies dan Bolu Gulung

CILEGON- Usai penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon dengan Persatuan Pengelolaan Usaha dan Pendidikan Makanan Khusus (P3MK) kota Cilegon pada minggu lalu, pelatihan keterampilan dibidang tata boga bagi warga binaan Lapas Cilegon terus digalakkan guna menyiapkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat dan berperan aktif kembali sebagai anggota masyarakat yang baik dan bertanggung jawab.

Kali ini, Warga binaan Lapas Cilegon dilatih membuat brownies dan bolu gulung, Pemberian materi oleh instruktur pelatihan dari P3MK. Kegiatan diikuti oleh 10 orang WBP Lapas Cilegon peserta pelatihan tata boga didampingi langsung oleh Tim Seksi Kegiatan Kerja. Selasa (21/09/2021).

Bacaan Lainnya

Yuke Poespitasari selaku Ketua DPC P3MK menyampaikan bahwa materi pada hari ini yang diberikan adalah pelatihan berupa teori dan praktek pembuatan Brownies dan Bolu Gulung.

Adapun materi-materi pokoknya diantaranya teori pembuatan Brownies dan Bolu Gulung terdiri dari bahan yang dibutuhkan (daftar resep), cara membuat Brownies dan Bolu Gulung dan cara menghitung modal yang dibutuhkan. Sedangkan pelaksanaan prakteknya langsung dengan pembuatan Brownies dan Bolu Gulung yang diawasi langsung oleh para Instruktur Tata Boga dari P3KM.

Menurut Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Aditya Jatari, pelatihan ini telah terlaksana dua kali dengan bermaksud untuk memberikan bekal yang memadai terutama dalam bidang tata boga.

“Ini pelatihan Tata Boga yang kedua, sebelumnya WBP kami telah belajar Bidang tata boga pembuatan kue nagasari dan sekarang kami coba kembangkan lagi dengan pembuatan brownies dan bolu gulung. Kami junjung kualitas serta kami dengarkan permintaan pasar, dengan keterampilan ini, kelak dapat diimplementasikan oleh warga binaan saat bebas nanti,” ujar Adit.

Sementara itu, Kepala Lapas Cilegon Erry Taruna DS Mengungkapkan bahwa pelatihan ini juga untuk meningkatkan kualitas SDM warga binaan agar mereka bisa tampil lebih percaya diri saat kembali ke masyarakat dan berdayaguna unggul yang tidak kalah dengan masyarakat pada umumnya. (Dede).

Pos terkait