KORANBANTEN.COM-Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan mengimbau kepada semua suku yang ada di Papua Barat, terutama bagi mereka yang berencana melakukan aksi untuk menjaga tetap menjaga Manokwari tetap aman, damai dan kondusif.
“Bisa saja mereka rencana demo damai. Tapi kita kan tidak tau, demo damai, tapi pasti juga ditunggani oleh kepentingan-kepentingan politik. Kepentingan yang lain itu menyusup, bisa saja terjadi seperti kemarin,” kata Dominggus Mandacan, yang juga Gubernur Papua Barat kepada awak media, Minggu (1/9/2019) malam di Aston New Hotel Manokwari.
Untuk itu, secara tegas sebagai kepala suku Besar Arfak, Dominggus menyatakan bahwa sebagai tuan rumah yang telah menerima warga pendatang untuk hidup bersama di dalam satu rumah (Manokwari), harus menghargai dan menghormati.
“Jangan ada demo lagi yang anarkis, demo membakar, tidak boleh lagi dilakukan. Jadi ini sudah tegas. Sebagai kepala suku yang bersama dengan kami, baik Nusantara maupun Papua yang ada, ingat Manokwari ini, tanah Papua ini tanah yang sudah diberkati. Ini tanah injil. Injil tidak mengajarkan kita demo anarkis, membakar. Itu tidak ada dalam iman Kristiani, yang ada itu bagaimana itu kita mengasih, saling menghargai sesama kita. Menghormati. Jadi kalian itu juga harus menghargai kami,” tegas Dominggus Mandacan.
Lanjut Dominggus mengatakan, apabila ada pihak-pihak yang ingin demo anarkis, sebaiknya menghentikan niatnya. “Kalau demo damai silahkan. Sekalipun awalnya damai. Pihak lain yang bisa manfaatkan momen ini. Bisa jadi kita sendiri yang berkelahi sendiri,” katanya.
Aspirasi menurut Dominggus, bisa disampaikan dengan cara yang bijak, dengan cara yang damai. Tidak harus dengan arak-arakan yang besar. “Bisa saja aspirasi itu disampaikan ke gubernur, ke DPRD, ataupun ke pak Kapolda, bisa juga ke Panglima. Jadi sampaikan dengan bijak,damai,” Dominggus mengingatkan.(Bustam).