Gorong Gorong Tertutup Drainase, Warga Kampung Lebak Gempol Cireundeu Surati Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 2 Banten

KORANBANTEN.COM-Sejumlah warga Kampung Lebak Gempol RT. 001 RW. 001 Desa Cireundeu Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, meminta kepala satker pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 2 Banten-PPK 2.3 Ruas Binuangeun-Malingping-Bayah-Cibareno BTS Jabar di Serang untuk secepatnya menangani kemungkinan terjadinya bencana banjir ataupun longsor di wilayahnya.

Pasalnya, pada saat puncak musim penghujan dimana titik pembuangan air dari drainase melalui sodetan (gorong-gorong) tidak difungsikan sebagaimana mestinya, sehingga air mengalir menuju titik gorong-gorong yang lebih rendah.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut dituangkan dalam surat per tanggal 02 Oktober 2020 yang di tujukan kepada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 2 Banten-PPK 2.3 Ruas Binuangeun-Malingping-Bayah-Cibareno batas Jabar di Serang.

Dalam surat yang ditandatangani langsung oleh Kepala Desa Cireundeu, Ketua RW. 001, Ketua RT. 001dan 66 orang warga, disebutkan, hasil kerja pembangunan Drainase Jalan Nasional Bayah-Cibareno tepatnya lokasi di Desa Cireundeu Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, masih kurang memperhatikan pembuangan air hujan yang mengalir melalui drainase yang dibangun, dimana tidak memperhitungkan debit air yang ditampung drainase pada saat puncak musim penghujan.

Warga Cireundeu khususnya Kampung Lebak Gempol RT. 001 RW. 001 merasa keberatan bila keadaan seperti ini, yang berpotensi untuk timbulnya bencana banjir maupun longsor. Mengingat pemukiman warga berada di lokasi bawah dari jalur jalan nasional dan berada di titik bawah pembuangan (sodetan).

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Cireundeu, Herdiana, ST., membenarkan hal tersebut, Warga meminta agar ditempat tersebut dibuatkan Plat Duiker (gorong gorong drainase) tidak ditutup agar ada rembesan air ke arah sebelah.

“Benar itu adanya permintaan warga, Abdi (Saya_red) yang ikut menandatangani dan meminta permohonan ke Kementrian PUPR, tanggal 20 bulan 10 tahun 2020 surat sudah di terima di dinas,” jawab Herdiana, saat dikonfirmasi melalui komunikasi WhatsApp pribadinya, Senin, (16/11/2020), seraya mengirimkan bukti tanggal penerimaan surat.

Lanjut Herdiana, Sebetulnya itu sudah ada gorong-gorong disana cuman pas dibuat drainase gorong-gorong disana ditutup.

“Jadi ditutup sama pembangunan drainase, pengennya warga itu pasangan drainase tidak nutup gorong gorong,” imbuhnya.

Diakui Kades, ketika pelaksanaan pembangunan drainase sudah disampaikan kepada pelaksana, tapi dengan dalih bahwa gorong-gorong banyak tanahnya makanya di tutup.

“Sebetulnya warga sangat masuk akal, pas pemasangan drainase jangan ditutup itu gorong gorong hanya itu saja, sebab kalau ditutup air dari gunung masuk ke drainase langsung ke Pemukiman Warga di Kp. Lebak Gempol,” ungkapnya.

“Kami warga cireundeu berharap ada tindak lanjut permasalahan itu,” tandasnya.( Usep)

Pos terkait