Kepala Desa Harus Mampu Terapkan Wawasan Kebangsaan Pada Masyarakat

KORANBANTEN.COM – Dalam pendidikan wawasan kebangsaan seharusnya tidak hanya diperuntukan bagi ormas atau tokoh masyarakat saja melainkan juga berlaku untuk para kepala desa.

“Karena kepala desa itu bukan tokoh masyarakat tapi pemimpin masyarakat yang memang sudah seharusnya mampu menerapkan wawasan kebangsaan kepada masyarakatnya, jangan sampai seperti yang terjadi di KPK kemarin banyak yang gagal lolos karena wawasan kebangsaan,” kata
Agus Priyadi Mustika, sebagai Narasumber dalam acara kegiatan pendidikan wawasan kebangsaan dengan tema kita tingkatkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pancasila UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) Kabupaten Pandeglang di salah satu hotel di Carita, Selasa (29/6/2021). 

Bacaan Lainnya

Sebab, kata Agus, jangan sampai kepala desa tidak mengerti apa-apa, bahkan tidak bisa menghapal Pancasila apalagi tidak bisa membaca dan tulis.

“Untuk itu, jangan sampai kejadian yang pernah terjadi disejumlah desa, kadesnya ada yang tidak bisa baca dan menulis terulang lagi sekarang, nanti bagaimana bisa memberikan pendidikan wawasan kebangsaan pada warganya,” kata Agus.

Sementara itu dalam sambutannya Plt Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan, pendidikan wawasan kebangsaan sangat penting mengingat negara indonesia merupakan negara yang bhinneka, sehingga menjadi kewajiban Kesbangpol memberikan pendidikan terkait Wawasan kebangsaan ini kepada anak anak bangsa.

“Negara kita tercinta ini sangat luas dan penduduknya beraneka macam dengan latar belakang yang berbeda beda juga namun satu tujuan, maka menjadi suatu keharusan jika pemerintah melalui bakesbangpol melakukan kegiatan semacam ini,” tuturnya

Menurut Pery, pendidikan wawasan kebangsaan juga dirasa sangat penting untuk dilakukan mengingat saat ini kondisi negara tengah dalam kondisi serba sulit, sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh pada degradasi moral generasi bangsa dimasa depan.

“Negara kita saat ini tengah dilanda kesulitan yang sangat luar biasa, apalagi ditengah kondisi sulit seperti saat ini, jadi ujian kita bertubi tubi, tidak hanya  serangan digital saja namun juga wabah Covid-19 yang sangat luar biasa, kami khawatir jika tidak intens diberi pendidikan terkait wawasan kebangsaan akan terjadi krisis moral,” ujarnya.(Asp)

Pos terkait