KORANBANTEN.COM – Ketidak jelasan tugas pokok dan pungsi (Tupoksi) Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Lebak, mendapat sorotan dari Ketua DPW Banten Ormas Badak Banten Eli Sahroni.
Pasalnya, menurut Eli. Selama ini pihak Forum CSR tidak pernah ada publikasi apa saja kegiatan atau pembangunan yang telah menggunakan dana CSR, berapa jumlah dana CSR yang masuk di Kabupaten Lebak ini dan kepada pembangunan apa saja dana tersebut dipergunakan.
“Forum CSR sebagai bentuk amanat regulasi negara dimana ada hak yang wajib bagi lembaga menyalurkan 2 persen dari laba bersihnya untuk kepedulian kepada lingkungannya. Selain itu, Forum CSR juga harus melakukan pengawalan penggunaan dana tersebut, sehingga betul-betul dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Eli Sahroni.
Sementara itu, Ketua Forum CSR Kabupaten Lebak H Ganif, Mengatakan, Kalau tahun ini mereka perusahaan- perusahaan sedang konsentrasi ke covid. Dan lagi perusahaan dikita bisa kehitung dengan jari, yang di tahun sebelum Covid Tahun 2019 biasa Alfamart, Indomart dan pokhpand Pelaksanaan CSR di Lebak,
“Kegiatan CSR tersebut bisa inisiatif perusahaan sendiri, atau usulan pemerintah dan juga pengajuan masyarakat. Tapi kebanyakan inisiatif sendiri dan mereka hanya melaporkan kegiatannya saja ke forum,” terang H. Ganif.
“Kita pernah datangi PT Cemindo Gemilang mereka hanya memperlihatkan kegiatan-kegiatan CSR mereka, tanpa koordinasi dengan Forum,” sambungnya.
Ketika awak media menanyakan apakah perusahaan memberikan laporan rencana kegiatan CSR perusahaan jawabnya, belum.
“Karena Perda kitanya agak lemah juga, apalagi ga ada sanksi yang bisa dikeluarkan forum. Idealnya memang begitu, mereka mempunyai rencana, hasil dari komunikasi dengan forum.
Kita lagi rencana usulkan revisi Perda, agar tugas pungsi forum lebih jelas,” pungkas H.Ganif.
Di tempat terpisah, Hasan Sadeli, aktivis Lebak selatan berharap pihak perusahaan seperti PT Cemindo Gemilang baiknya melibatkan Forum CSR Lebak dalam perencanaan anggaran dan memberikan laporan kegiatan CSR perusahaan baik itu di bidang pembangunan sosial ataupun pendidikan.
“Selama ini saya sering berkomunikasi dan menanyakan langkah apa saja yang dilakukan perusahaan terkait CSR, saya lihat pihak Cemindo Gemilang hanya memberikan bantuan semen alakadarnya saja, padahal masih banyak pasilitas umum dan pasilitas agama, sosial dan pendidikan yang di butuhkan masyarakat. Kalau melihat nilai produksi PT Cemindo Gemilang, seharusnya tidak hanya memberikan bantuan berupa semen saja, tapi sebaiknya dapat dibangun pasilitas kebutuhan masyarakat sekitar perusahaan yang belum bisa di danai oleh pemerintah juga memberi bea siswa pendidikan bagi siswa dari keluarga tidak mampu,” katanya.(sep)