Ketua RT Angkat Bantah Keras Soal Tuding Sebagai Aktor Pembongkaran Makam

KORANBANTEN.COM – Dituding sebagai aktor dari pengusiran yang berujung pada pembongkaran makam karena beda pilihan dibantah keras oleh Ketua Rukun Tetangga 02 (RT) Kampung Koranji Desa Tegalwangi Kecamatan Menes.

Menurut Sihab, tuduhan pembongkaran makam tersebut kezaliman atas dirinya, padahal disitu tidak mengungkapkan sedikitpun menggugat atau membuat pernyataan pembongkaran makam.

Bacaan Lainnya

” saya pun juga punya batasan apa untungnya dan apa artinya bagi saya. Dengan adanya isu-isu tersebut masyarakat juga merasa diresahkan karena terjadi pemboran tersebut hanya beberapa orang saja buktinya RT,RW dan para tokoh pemuda tidak lokasi tersebut,”ungkap Sihab, Sabtu(3/7/21).

Sihab mengatakan, sebelum kabar pembongkaran makam mencuat, dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga almarhum untuk tidak membongkar makam tersebut.

” Sebelumya saya dan para tokoh masyarakat sudah datangi keluarga almarhum untuk memohon jangan sampai terjadi. Saya selaku ketua RT, tidak pernah meminta makam itu dibongkar, apalagi lantaran perbedaan dukungan dalam pilkades,”bebernya.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al barokah Sukarsa membenarkan tidak ada ajakan atau suruhan terhadap pembongkaran makam tersebut yang jelas permasalahan ini ada aktor oknum yang ingin memecah belah.

” Kami tidak menyatakan bongkar membongkar bahwa kami hanya ingin menyatukan masyarakat, yang jelas ada oknum yang ingin memecah belah masyarakat kampung kita,”tambahnya.

Sementara itu Calon Kepala Desa Tegalwangi Kecamatan Menes Kiki Maulana Sopa mensinyalir, peristiwa menghebohkan ini terjadi lantaran pemaksaan kehendak untuk memindahkan makam.

” Seharusnya permasalahan ini tidak terjadi kalau dikomunikasikan dengan kepala dingin, bahkan untuk rencana pembongkaran tersebut seharusnya ada tembusan minimal dari ketua RT, tiba-tiba saja makam dibongkar,”ungkapnya.

Meski pasca pemindahan makam situasi desa kondusif, namun calon kades incumbent ini menilai kejadian itu sebagai upaya sekelompok orang tertentu yang hendak memecah belah masyarakat dalam kontestasi pilkades

“Ini hanya perbuatan sekelompok orang yang ingin menjatuhkan saya. Apalagi beberapa hari lagi akan ada pilkades,” katanya. (Asp)

Pos terkait