KORANBANTEN.COM-Komunitas Aspiratif (Komunas) Kabupaten Lebak mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dalam hal ini Bupati Iti Octavia Jayabaya untuk menunda perhelatan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan diselenggarakan 26 September 2021. Pasalnya, kondisi pandemi covid-19 di Lebak bahkan Indonesia kini mengganas dengan virus varian baru jenis delta.
Ketua Komunas Lebak, Dede Suherli mengatakan, besar kemungkinan perhelatan Pilkades serentak akan menjadi claster penularan covid-19 di seluruh desa yang ikut Pilkades.
“Kami meminta agar bupati mempertimbangkan kembali rencana Pilkades serentak ini, karena akan menjadi claster baru di masyarakat,” kata Dede, kepada Wartawan, Selasa (29/6).
Menurut Dede, pelaksanaan pilkades ini sangat rentan terhadap penyebaran covid, karena setiap TPS akan membentuk kerumunan warga.
“Untuk itu kami minta agar pemkab Lebak mempertimbangkan rencana Pilkades di tahun ini, demi keselamatan masyarakat Lebak. Karena wabah covid saat ini sedang mengganas,”tuturnya.
Sementara itu, Asda l Pemkab Lebak Alkadri menyatakan, Pemkab Lebak saat ini sedang melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Pilkades yang akan digelar September 2021. Lantaran, kondisi Covid 19 sedang meningkat, sehingga kini menjadi pertimbangan apakah akan dilaksanakan atau ditunda.
“Ada kemungkinan Pilkades ditunda, jika kasus Covid di Lebak terus meningkat,” tutur Alkadri.
Dikatakan Alkadri, intinya pemkab Lebak akan melakukan evaluasi segala kemungkinan yang terjadi. Bahkan, Pihaknya sudah melakukan rapat dengan wakil bupati dan beberapa OPD terkait.
“Saat ini kita akan pantau perkembangannya, jika memang kondisinya membahayakan dan berpotensi bisa menjadi claster baru, tentu rencana itu akan kita evaluasi, karena tanggal Pilkades telah kita tentukan dan dilaporkan ke Kemendagri, jadi kita juga harus komunikasi dengan berbagai pihak selain dengan pimpinan,”paparnya.
Terpisah, Ketua Komisi l DPRD Lebak, Enden Mahyudin saat di hubungi, dia tidak setuju jika Pilkades serentak ini ditunda, karena selain persiapan dan tahapan Pilkades sudah berjalan. Menurut Enden, jika pertimbangannya Covid, apakah dengan penundaan Pilkades kasus covid dapat hilang atau berkurang(FK)