KORANBANTEN.COM-Beras bantuan dari Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Lebak dalam program Kementrian Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH) kwalitasnya sangat jauh dari kata layak konsumsi.
Hal ini ditemukan dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Cimarga. Selain warnanya yang kuning, beras Bulog juga berbau apek.
Seperti yang ditemukan di desa Marga Tirta, kecamatan Cimarga.
“Diduga kuat penyaluran beras dengan kwalitas buruk ini bukan saja ditemukan di satu desa, namum di beberapa desa atau bahkan di beberapa kecamatan,” kata wakil ketua DPD Badak Banten Lebak, Indra Lugay, Rabu(14/10).
Oleh karenanya, ia akan berkordinasi dengan seluruh DPC Badak Banten di 28 kecamatan yang ada di Lebak dalam melakukan investigasi tentang penyaluran beras Bulog dalam program Kemensos dan PKH ini.
“Saya sudah kordinasi dengan seluruh DPC yang ada di Lebak untuk melakukan pengawasan dan mengambil sample beras Bulog yang tidak layak konsumsi, dan nanti akan kita laporkan kepada kantor pusat Perum Bulog,” tandas Lugay.
Sebelum melaporkan jeleknya kwalitas beras yang disalurkan oleh Bulog Lebak, pihaknya juga dalam waktu dekat ini akan menggelar aksi di depan kantor Bulog di jalan raya Warunggunung-Pandeglang.
“Masa masyarakat Lebak dikasih beras tidak layak konsumsi, yang berwarna kuning dan bau apek. Dan setiap kali ditanya, pihak Bulog selalu menjawab ”kalau ada desa yang komplein dengan kwalitas beras, silahkan hubungi kami, pasti kita ganti” selalu itu jawaban dari pihak Bulog kata Lugay dengan nada geram.
Kata Lugay lagi, alasan pihak Bulog merupakan alasan yang klasik.
“Artinya kalau ada yang komplein baru diganti, dan kalau tidak ada yang komplein berarti Bulog diam saja, padahal tidak kompleinnya masyarakat bukan karena bagus nya kwalitas melainkan masyarakat banyak yang tidak mengambil beras tersebut dan akhirnya menumpuk di desa,”jelasnya.(Kew)