KORANBANTEN.COM-Kualitas beras bantuan yang berasal dari program Bantuan Sosial Beras(BSB) dinilai layak untuk diberikan kepada hewan ternak. Lantaran, kualitas beras tersebut dinilai sangat buruk, karena berwarna Kuning, bau dan berkutu. Pernyataan diatas tersebut dilontarkan oleh masyarakat yang tergabung dalam Orator Banten dan Baralak Banten, ketika melakukan aksi di kantor Bulog Lebak-Pandeglang, Senin(19/10).
“Beras yang dikirim ke masyarakat sangat pantas diberikan kepada hewan ternak. Karena, selain berwarna kuning, beras itu berkutu dan Bau,”kata Agustian, ketika melakukan orasi.
Agus melanjutkan, pihak Bulog Lebak-Pandeglang tidak memiliki hati nurani. Karena telah melakukan tindakan sewenang wenang dengan cara menyuplai beras bantuan dengan kualitas yang tidak layak kepada warga. Kata Agus, kualitas beras yang buruk tersebut bukanlah sebuah cerita bohong, akan tetapi merupakan hasil investigasi kelapangan selama satu pekan.
“Kami door to door melakukan pengecekan kepada masyarakat penerima manfaat. Hasilnya, masyarakat menunjukan beras yang berwarna kuning, bau dan berkutu. Kami tidak asal bicara, karena, selama satu pekan kami turun kelapangan,”kata Agus lagi.
Hal serupa juga dikatakan Yudistira, seorang pengunjuk rasa lainnya. Kata dia dalam orasinya, mmasyarakat penerima manfaat dibeberapa tempat diberikan beras yang tidak layak. Tentu saja, pihaknya atas nama masyarakat meminta pertanggung jawaban dari pihak Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang selaku pihak penyedia barang dalam program bantuan beras sosial(BSB).
“Bulog harus bertanggung jawab, kemana hati nuraninya. Masyarakat penerima manfaat malah dikasih beras yang tidak layak konsumsi,”kata Yudistira.
“Kami datang ke Bulog tidak asal ngoceh tanpa ada bukti yang kuat. Karena, kami juga turiut membawa masyarakat penerima manfaat,”tambah Yudi.
Sementara itu, dalam audien yang digelar antara, warga penerima manfaat, pengunjuk rasa dan Kabulog Lebak-Pandeglang tidak menemui titik terang. Karena, warga dan pendemo langsung keluar dari temoat audien, lantaran jawaban dari Kepala Bulog tidak memuaskan dan dinilai melebar kemasalah lain.
Pada audien tersebut Kepala Bulog Lebak-Pandeglang, Meitha Novariani, menerangkan kepada warga, bahwa kualitas beras pada program BSB sangat berbeda dengan beras pada program lainnya. Lantaran, pada program BSB, berasnya adalah beras Medium, bukan beras Premium.
“Perlu diketahui, jika program BSB ini berasnya beras Medium, kalo program BPNT berasnya kelas Premium, jadi ada perbedaan,”kata Meitha. (Kew)