TANGERANG – Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang mengikuti kegiatan Lokakarya Pembangunan Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM). Kegiatan ini bagian dari memperingati Hari Dharma Karya Dika (HDKD) yang ke 76 Tahun, yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom di Graha Pengayoman. Senin (04/10/2021).
Kegiatan dibuka Wakil Menteri Kemenkumham RI Eddy Hiariej. Dalam sambutannya Eddy Hiariej menegaskan dalam pembangunan ZI WBK dan WBBM di lingkungan Kemenkumham RI, harus mengedepankan integritas, akuntabilitas, transparansi kinerja sebagai wujud nyata profesionalisme kerja sebagai langkah nyata pemberantasan tindak pidana korupsi, suap, dan gratifikasi.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Kemenkumham RI Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menyampaikan bahwa prioritas pembangunan ZI WBK/ WBBM dilaksanakan melalui komitmen bersama pimpinan dan pegawai, tata kelola SDM yang baik, dan peningkatan inovasi pelayanan publik.
Menurut Andap Budhi Revianto pembangunan ZI WBK/ WBBM ada hal penting yang perlu diperhatikan mengenai hal-hal yang dapat menggagalkan pembangunan ZI WBK/WBBM antara lain adalah, komitmen pimpinan tidak didukung sepenuhnya oleh pegawai, inovasi tidak berdampak pada masyarakat, temuan Itjen dan BPK RI yang belum ditindak lanjuti, manajemen pengaduan masyarakat yang tidak transparan, dan kasus viral sehingga menunjukkan rendahnya integritas.
Inspektur Jenderal Kemenkumham RI Razilu menambahkan kegiatan Lokakarya Pembangunan ZI WBK/ WBBM ini, sangat penting dalam rangka membangkitkan optimisme meraih WBK/WBBM untuk Kemenkumham semakin PASTI.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan ikrar pernyataan optimisme meraih WBK/WBBM Kemenkumham Tahun 2021. Kegiatan Lokakarya pembangunan ZI WBK/ WBBM kali ini dihadirkan pemateri dari KPK, Ombudsman RI, dan KemenPanRB.
Kegiatan Lokakarya ini sangat penting dalam rangka pembangunan ZI WBK / WBBM dilingkungan Kemenkumham RI, dengan beberapa hal penting yang harus dilaksanakan, diantaranya adalah, terus merawat komitmen dan konsistensi, luruskan kesadaran dan peningkatan pemahaman , harus nampak jelas partisipasi aktif seluruh jajaran, perubahan mindset dan culture set yang signifikan, pembuatan inivasi dan program unggulan, manajemen media yang optimal, dan peningkatan kualitas ibadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (Dede).