Sebanyak 497 peserta dari 28 negara dipastikan mengikuti lomba lari Rinjani 100 kilometer di Lombok, Nusa Tenggara Barat 5 Mei 2017.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Selasa, mengatakan lomba lari Rinjani 100 Km yang ke lima kali dilaksanakan itu bagian dari mendorong Pulau Lombok sebagai “sport tourism”.
“Rinjani 100 Km ini menjadi agenda tetap di kalender pariwisata NTB,” kata Faozal didampingi Ketua Koni NTB Andy Hadianto.
Ia menyebutkan, jumlah peserta yang sudah terdaftar untuk Rinjani 100 Km tahun ini sebanyak 497 orang dari 28 negara, dengan rincian 193 orang dari mancanegara dan 304 orang dari Indonesia.
Untuk, asal negara yakni Australia, Austria, Brunai Darussalam, China, Denmark, Prancis, Jerman, Hongkong, India, Irlandia, Jepang, Korea Selatan, Panama, Malaysia, Fhilipina, Romania, Slovakia, Spanyol, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, Vietnam, termasuk Indonesia.
“Jumlah peserta ada peningkatan 40 persen dari 2016 yang hanya 400 orang,” ujarnya.
Untuk kategori lomba, kata Faozal, ada empat, yakni 100 Km, 60 Km, 36 Km, dan 27 Km dengan mengambil start dari Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan finish di Sembalun Kabupaten Lombok Timur.
Sementara itu, Ketua Koni NTB Andy Hadianto, mengatakan kegiatan Rinjani 100 Km sendiri, tercatat di Ultra Trail Mont Blank (UTMB). Karena, dari sisi medan Rinjani 100 Km ini yang terberat di Indonesia, bahkan di Asia.
“Setiap pemenang yang mencapai garis finish akan mendapat 5 poin, kalau awal-awal penyelenggaraan pemenang dapat 3 poin,” katanya.
Andy menuturkan, para peserta nantinya akan dilepas mulai malam hari kategori 100 Km dan 60 km melalui Sembalun dan pagi hari kategori 36 Km dan 27 Km melalui Sembalun.
“Paling lambat untuk 100 Km akan finish malam hari dan 27 Km pada sore hari,” ucapnya.
Selain peserta dari mancanegara dan dalam negeri, lanjut Andy, kegiatan Rinjani 100 Km juga akan di ikuti para porter yang selama ini bekerja memandu dan membawa barang wisatawan yang mendaki ke Gunung Rinjani.
“Kita ingin kegiatan ini juga dinikmati dan dirasakan masyarakat lokal, makanya kita juga melaksanakan porter challange sebagai rangkaian kegiatan. Jadi mereka daftar gratis dan mendapatkan hadiah, tidak seperti yang lain mereka dikenakan biaya pendaftaran,” jelasnya.
Tidak hanya melibatkan para porter, Rinjani 100 Km, juga akan dimeriahkan berbagai kegiatan seperti pertunjukan seni tradisional peresean, permainan gangsing, termasuk pameran produk lokal masyarakat Sembalun.
“Kita ingin kegiatan ini menarik, tetapi keselatan juga yang utama, meskipun peserta seluruhnya di asuransikan,” tandas Andy.