Napi Lapas Cilegon Lakukan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

KORANBANTEN.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menggelar Vaksinasi Massal COVID-19 Dosis Pertama kepada Warga Binaan Pemasyarakatan. Rabu (25/08/2021).

Bertempat di Gazebo Lapas Kelas IIA Cilegon. Kegiatan dibuka langsung oleh Kalapas Cilegon Erry Taruna DS dan Plt Kabid P2P Dinkes Kota Cilegon. Kegiatan dilanjutkan dengam Penyerahan Cinderamata dari Lapas Cilegon kepada tenaga kesehatan kota cilegon.

Bacaan Lainnya

Kepala Lapas Cilegon, Erry Taruna DS mengatakan bahwa Kegiatan vaksinasi massal COVID-19 bertujuan untuk membentuk herd immunity di masa pandemi.

“Rangkaian kegiatan vaksinasi massal meliputi pendaftaran, screening, vaksinasi, dan observasi. Pelaksananya terdiri dari 80 tenaga kesehatan yg berasal dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Puskesmas Citangkil, Puskesmas Cibeber, Puskesmas Purwakarta, Klinik Afina, Klinik Bapelkes, RS Kurnia, Dokkes Polres Cilegon, dan Tenaga Kesehatan Lapas Kelas IIA Cilegon,” ungkap Kalapas.

Erry menambahkan bahwa untuk Penguatan pengamanan vaksinasi bagi warga binaan Lapas Cilegon dibantu oleh 50 Personil Polres Cilegon dan Polsek Cibeber (turut hadir Kasat Sabhara mewakili Kapolres dan Kapolsek Cibeber mendampingi hingga acara selesai), 2 Personil Koramil 2301 Cilegon dan Jajaran Pengamanan Lapas Cilegon.

“Turut hadir juga bapak Kadivpas Kanwil Hukum dan Ham Banten beserta Jajaran memonitor kegiatan vaksinasi. Kegiatan berjalan dengan aman tertib dan lancar, serta dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna pencegahan penyebaran/penularan covid-19,” kata Erry.

Erry menuturkan bahwa Jumlah peserta yang terdaftar di P-care (primary care: fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19) sebanyak 1366 orang, yang dilakukan penundaan vaksinasi 66 orang dan yang dilaksanakan vaksinasi sebanyak 1300 orang.

“Peserta yang dilakukan penundaan vaksinasi dikarenakan memiliki penyakit hipertensi, demam, penyakit jantung, dan penyakit hiperthyroid. Tidak ditemukan kasus KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi atau efek samping yang berat) setelah dilakukan observasi di lapangan,” tandasnya. (Rls).

Pos terkait