KORANBANTEN.COM-Pemerintah Kabupaten Lebak tahun ini berencana membangun hunian tetap bagi korban banjir bandang dan tanah longsor pada tahun 2020 yang kehilangan tempat tinggal. Kepastian dibangunnya hunian tetap sebanyak 378 unit tersebut dikatakan oleh sekertaris daerah Kabupaten Lebak, Budi Santoso, Rabu(08/09/2021).
Kata Budi, pemkab Lebak sudah menyampaikan usulan pembangunan hunian tetap bagi korban bencana alam di enam Kecamatan kepada pemerintah pusat.”Tahun ini dibangun hunian tetap bagi korban bencana,”kata Budi Santoso kepada Wartawan.
Hal senada juga dikatakan oleh Pebby Rizky Pratama, kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak. Kata dia, Pemkab memastikan jika sebanyak 378 unit hunian tetap akan dibangun. Meski begitu, untuk tahun ini pemerintah akan merealisasikan pembangunan hunian tetap bagi korban bencana di Kecamatan Cipanas, Sajira, Curug Bitung, Cimarga dan Maja.
Kelima kecamatan tersebut didahulukan mendapatkan penanganan dikarenakan sudah ada lahannya. Sedangkan untuk kecamatan Lebak Gedong akan menyusul pelaksanaannya sampai ada lahan untuk lokasi pembangunan.
“Kita tahun ini memastikan akan membangun hunian tetap bagi warga yang terdampak bencana banjir dan longsor. Pembangunan hunian tetap tersebut akan dilaksanakan sebanya 378 unit,”kata Pebby.
Menurut Pebby, lahan untuk pembangunan hunian tetap di Kecamatan Lebak Gedong berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan pengurusan izin penggunaannya masih dalam proses penyelesaian.
“Untuk kecamatan Lebak Gedong masih dalam proses pengurusan izin, karena berada dikawasan TNGHS,”ujar Pebby.
Hingga saat ini sebagian korban banjir dan tanah longsor di Lebak masih menempati hunian sementara dan berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan hunian tetap bagi mereka.
“Jika hujan dipastikan kebocoran dan jika kemarau kondisi rumah panas dan pengap,” kata Iyan, Kepala Dusun Huntara Blok Cigobang I. (yud)