KORANBANTEN.COM-Wilayah Kabupaten Lebak akan mulai memasuki musim hujan pada awal sampai akhir oktober 2020, yang dimana perkiraan dari BMKG musim penghujan kali ini diprediksi akan meningkat hingga 40% dari rata-rata normal sebagai akibat dari fenomena alam la nina.
Sebagai daerah dengan zona resiko tinggi untuk kawasan banjir dan tanah longsor, Pemkab Lebak terus melakukan ikhtiar dalam melindungi dan mensejahterakan masyarakat Kab. Lebak, salah satunya dengan melakukan Apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana untuk melihat kesiapan personil dan kesiapan alat penunjang penanggulangan bencana.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bertindak sebagai Pembina Apel yang digelar di Jalan Alun-alun Selatan, Jum’at (23/10).
Dalam Apel Bupati menyampaikan saat ini sering terjadi gempa diwilayah Lebak Selatan. Untuk itu ia meminta agar semua pihak berdo’a kepada Allah SWT agar tidak terjadi bencana alam di Kabupaten Lebak.
“Selain itu, mari kita jaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi banjir pada musim penghujan tiba” Ucap Bupati.
Setelah Apel, Kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi bersama Forum Koordonasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kab. Lebak terkait kesiapsiagaan penanggulangan becana.
Bupati Lebak menyampaikan bahwa sinergitas seluruh elemen dalam upaya pencegahan bencana ini sangat penting, dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, selokan atau drainase.
Bupati juga mengintruksikan kepada para camat dan Kepala Desa agar mengaktifkan sistem siaga bencana di wilayah masing-masing melalui piket kesiapsiagaan bencana.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0603/Lebak Letnan Kolonel Inf. Nur Wahyudi mengatakan TNI/Polri siap membantu dan mendukung dalam penanggulangan bencana bahkan Komando Distrik Militer (Kodim) sudah membentuk tim penanggulangan bencana, diantaranya tim sosialisasi, tim penyebarluasan informasi.
“Secara personil kami siap membantu dalam penanggulangan bencana” Jelas Dandim.(kew/rls)