Pemkab Lebak Siapkan Rp 500 Juta Untuk Logistik Kebencanaan

KORANBANTEN.COM-Guna memenuhi pasokan logitik darurat kebencanaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda 21 kecamatan di akhir tahun 2020.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat ditemui di Kantor BPBD Lebak mengatakan, anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) itu akan difokuskan untuk memenuhi bantuan kebutuhan logistik seperti makanan siap saji, mi instan, air mineral, sembako, perlengkapan bayi, matras, selimut dan lain-lain. Sementara, untuk penanganan infrastruktur masih dalam proses pendataan dan survei oleh Dinas PUPR

Bacaan Lainnya

“Kami hitung jumlah kebutuhan, pengajuannya sekitar Rp 500 juta untuk bantuan logistik seperti makan siap saji, mi instan, minyak dan yang lain,” kata Iti di kantor BPBD Lebak, Kamis(10/12).

Untuk pengadaan beras, pemerintah daerah telah menyiapkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang disimpan di gudang Bulog, hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan di sejumlah wilayah.

“Nanti kami salurkan tetapi harus by name by address supaya akuntabel dan tepat sasaran agar tidak menjadi masalah,” ujar Iti.

Dalam upaya penanganan bencana akhir tahun, pemerintah daerah menginginkan adanya persediaan beras dari BTT. Namun, hal itu tidak memungkinkan karena hanya tersisa 16 ton.

“Sebetulnya kami ingin ada buffer stock, tapi kan kita tahu kalau tahun ini bencana terus menerus. Tetapi ada itu sekitar 175 ton untuk kerawanan pangan, 50 ton untuk buffer stock dan sisanya langsung kami bagikan by name by address,” papar Iti.

Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Pebby Rizki Pratama menambahkan, diketahui bersama banjir dan longsor melanda 89 desa yang berada di 21 kecamatan. Tercatat ada 3.941 unit rumah warga terendam dengan ketinggian bervariasi, 89 unit rumah rusak akibat longsor, dan 22 infrastruktur, sarana dan prasarana yang juga dilaporkan terdampak.

“Saat ini banjir sudah reda, paska bencana ini terus kita pantau karena kemungkinan masih ada pengungsi yang belum bisa menempati rumahnya,” ucap Pebby.(yud)

Pos terkait