KORANBANTEN.COM- Pemrov Jabar mengapresiasi dan mendukung penuh terkait dengan agenda satgas tersebut. Sebagaimana diungkapkan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, dalam sambutannya, dirinya menegaskan bahwa HMI merupakakan sebagai penyeimbang kebijakan pemerintah dari dulu hingga sekarang. Bahkan juga mengakui bahwa dirinya sebagai orang HMI.
“Saya selaku orang yang pernah ber-HMI sangat mendorong kegiatan-kegiatan HMI, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ungkpanya.
Turut hadir juga pada agenda tersebut, Kesbangpol Jabar, Dinas/Lembaga terkait, serta sejumlah narasumber yang kapabel di bidangnya.
Sejumlah narasumber tersebut diantaranya, Promosi Kesehatan Pademi Covid-19 Perubahan Prilaku dan Adaptasi Kebiasaan Baru Dinkes Jabar, mengenal vaksin Covid- 19 dan Skema Pendistribusian vaksin (Biofarma), Pemulihan Ekonomi bagi UMKM dan Tatacara Berniaga di Era Pandemi (Dinas Koprasi dan Usaha Kecil Jawabarat).
Untuk itu, pihak Badko HMI Jawa Barat berharap, beragam materi tersebut menjadikan peserta memahami akan peranannya setelah mengikuti kegiatan ini dan dapat diterapkan kepada masyarakat sekitar kampus atau di sekitar wilayah sekretariat cabangnya masing-masing nantinya.
Hal yang disampaikan Ketua Umum Badko HMI Anam Gumilar Winata, peserta yang mendaftar pelatihan ini begitu antusias, lebih dari 50 orang anggota HMI dari masing-masing cabang di lingkungan Jawa Barat. Mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sehingga peserta yang diikutkan kegiatan diperkecil menjadi 30 putra dan putri perwakilan dari setiap cabang.
“Meskipun demikian tidak menjadi halangan bagi peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan ini dengan tetap antusias, khidmat dan mematuhi prokes,” kata Anam.
Memang, lanjut Anam, dalam perjalanannya kegiatan ini mendapat antusias yang tinggi dari seluruh kader HMI se-Jawa Barat. Terbukti dengan banyaknya pendaftar yang ingin mengikuti pelatihan.
“Berdasarkan laporan ketua SC dan OC terdapat 50 lebih pendaftar. Namun, karena masa pandemi Covid-19, kami membatasi pendaftar sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan menjadi 30 orang,” lanjutnya.
Dengan berfokus mengedukasi masyarakat sekitar dan kampus, pelatihan tersebut dengan mengusung tema ‘Bersama Kita Hadapi Corona, Indonesia Sehat, Indonesia Kuat.’
“Kami berharap, setelah mengikuti agenda ini semua peserta menjadi aktor-aktor penggerak disemua cabangnya masing-masing dengan mengedukasi pentingnya menajaga kesehatan, melakukan 3M (mencuci tangan. menggunakan masker dan menjaga jarak),” pungkas Ketuplak Mufti Tubagus Maulana. (Ghobriz).