KORANBANTEN.COM – Rangkaian acara Banten Book Fair 2018 yang digelar selama 5 hari berturut-turut (7-12/5/2018) dengan bangga dipersembahkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten menyajikan sejumlah kegiatan, diantaranya; Lomba Bercerita Anak Usia SD se-Provinsi Banten, Bedah Buku, Talk Show Gemar Membaca, Bazar Buku, Lomba Perpustakaan Desa dan Kelurahan se-Provinsi Banten, serta kegiatan lainnya.
Pengumuman sekaligus penganugerahan pemenang Lomba Perpustakaan Desa dan Kelurahan Se-Provinsi Banten yang disampaikan panitia di panggung utama Banten Book Fair 2018 dengan hasil sebagai berikut: Juara I diraih Perpus Kelurahan Jalupang Kota Tangsel, Juara II diraih Perpus Desa Tobat Kabupaten Tangerang dan Juara III diraih Perpus Desa Ciparasi Kabupaten Lebak.
Kepala Desa Tobat, Endang Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang meraih juara ke-2 atas nama Perpusdes Desa Tobat menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang telah dicapai.
“Prestasi ini semoga menjadi pemicu semangat para penggerak / relawan perpusdes Desa Tobat maupun TBM-nya, semoga rekan-rekan relawan selalu istiqomah dalam memberikan manfaat bagi warga desa, dan juga kami berharap keberadaan gerakan ini tidak lagi dipandang sebelah mata, setidaknya dapat menarik relawan yang masih menyimpan potensi dirinya agar terpacu semangatnya untuk ikut serta memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga moril maupun materilnya,” Kata Kepala Desa Tobat Endang, Kamis (10/5/2018).
Keikutsertaan Perpusdes Desa Tobat dalam perlombaan yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Perpusda Banten adalah kegiatan yang diharapkan dapat pembelajaran bagi para relawan di desa sebagai upaya untuk turut serta meningkatkan budaya baca bagi masyarakat desa dan mengarahkan program perpusdes menjadi lebih terarah.
“Karena tujuan utama kita yakni ikut serta mecerdaskan kehidupan bangsa, upaya menyejahterakan masyarakat, serta upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, untuk dicapai bersama-sama,” imbuhnya.
Kegiatan yang bertajuk Literasi Cerdas Untuk Kesejahteraan ini dibuka untuk umum serta membuat pengunjung betah berada ditengah-tengah keramaian dengan beragam kegiatan dan penampilan kesenian yang menarik serta memberikan pembelajaran.
“Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh stakeholders yang telah membantu, membimbing, menyumbang, dan mengarahkan kami selama ini, terutama Perpustakaan Daerah Kabupaten Tangerang, Para Penggiat Pendidikan se-Desa Tobat, dan semua yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, semoga segala kebaikan menjadi amal baik untuk kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, H.Yusrizal mengatakan, gerakan literasi, dalam hal ini gerakan budaya baca bukanlah suatu program melainkan merupakan suatu kebutuhan. Program gemar membaca yang dicanangkan untuk masyarakat, belum tentu menjadi kebutuhan yang diinginkan. Namun jika gerakan budaya baca dijadikan kebutuhan masyarakat akan secara otomatis menjadi program yang diterima oleh masyarakat dengan sukarela. Tinggal bagaimana menyiasatinya dengan cerdas.
“Niat dan tekad kuat Kepala Desa Tobat untuk membuat perpustakaan desa merupakan sebuah langkah yang patut kita apresiasi. Apalagi dalam waktu yang singkat perpustakaan ini telah ikut mengharumkan nama Kabupaten Tangerang melalui raihan prestasi bidang literasi di Provinsi Banten,” ujarnya. (mulyadi)