KORANBANTEN.COM – Sejumlah para petani di Desa Rahong membutuhkan Alat mesin pertanian (Alsintan) seperti Combine yakni mesin untuk pemanen padi. Pasalnya, lahan sawah seluas sekitar 400 Hektare saat ini waktunya untuk panen padi namun tidak ada Combine, enam kelompok tani yang ada di Desa Rahong tidak mendapatkan bantuan Combine dari pemerintah terkait, padahal sudah mengajukan proposal kepada Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten pada Tahun 2019 namun hingga saat ini belum terealisasi.
Dikatakan Burhani, (38), salah seorang petani yang saat ini sedang memanen padi di lahan pesawahan blok Gelam, Desa Rahong Kecamatan Malingping. Ia memanen padi secara manual mengingat lahan pesawahan miliknya tidak seberapa luas dan menurutnya lebih hemat.
“Saat ini kami disini sedang musim panen padi namun saya pribadi panennya secara manual, tidak menggunakan mesin Combine karena sawah saya tidak luas, jadi lebih hemat secara manual,” ucapnya.
Burhani juga mengatakan bahwa kelompok tani di Desa Rahong tidak memiliki Combine dan saat panen di pesawahan Blok Gelam Desa Rahong selalu menggunakan Combine dari luar wilayah lain.
“Kelompok tani di Desa Rahong ini tidak memiliki Combine, saya juga termasuk anggota kelompok tani disini. Kalo waktunya panen banyak para petani menggunakan Combine dari luar desa. Namun jika panennya serentak itu pasti kekurangan Combine,” ungkapnya.
Sementara itu, Ubed Jubaedi yang sering disapa Jaro Bedi, selaku Kepala Desa Rahong yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Malingping, mengatakan bahwa di desanya para petani sangat membutuhkan Combine.
“Saat ini di desa kami waktunya untuk panen padi namun terkendala tidak ada Combine. Jika dilakukan secara manual para petani sangat kewalahan, karena lahan pesawahan disini luasnya sekitar 400 Hektare,” terangnya, Rabu, (03/03/2021).
Bedi juga berharap ada bantuan Combine dari pemerintah tentunya dari Dinas Pertanian, Ia sudah berupaya mengajukan profosal namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Saya berharap kepada Dinas Pertanian agar memperhatikan apa yang dibutuhkan para petani di desa kami, karena kami dari pemerintah Desa Rahong telah berupaya mengajukan proposal ke Dinas Pertanian Provinsi Banten pada Tahun 2019, namun hingga saat ini belum terealisasi,” pungkasnya.
(Usep).