KORANBANTEN.COM-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak mengajak petani manfaatkan platform digital untuk memasarkan produk hasil bumi sehingga mampu meningkatkan omzet pendapatan ekonomi. Ajakan itu karena saat ini, marketing digital dinilai cukup epektif untuk memasarkan produk.
“Kita mendorong petani agar menjual produknya itu melalui marketing digital,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Orok Sukmana, kepada Koran Banten, Kamis(04/08/2022).
Bahkan, pemasaran memanfaatkan platform digital juga dapat memutus mata rantai distribusi, sehingga petani bisa langsung menjual ke tingkat konsumen.
Selain itu juga pemanfaatan platform digital lebih luas untuk memasarkan produk hasil bumi, sehingga dapat menguntungkan omzet pendapatan ekonomi.
Selama ini, kata dia, petani menjual produk hasil bumi masih tradisional dengan ditampung tengkulak, sehingga keuntungannya tidak maksimal.
“Kami minta petani dapat belajar menggunakan informasi dan teknologi digital, sehingga bisa memasarkan produk hasil bumi ke platform digital, seperti Tokopedia, Lazada, Laku-lakuLaku-laku, Shopee dan lainnya,”ujarnya lagi.
Menurut dia, produk hasil bumi yang menjadi andalan pendapatan ekonomi petani di antaranya ubi-ubian, sayur-sayuran, pisang, beras, kelapa, gula aren, kopi, cengkeh dan lainnya.
Bahkan, produk hasil bumi setiap hari dipasok ke luar daerah, seperti Tangerang, Bogor dan DKI Jakarta.
“Kami meyakini penjualan melalui platform digital dipastikan omzet pendapatan petani meningkat juga permintaan pasar cukup tinggi,” kata Orok.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak kini telah memanfaatkan platform digital dengan memasarkan produk kebutuhan bahan pokok melalui aplikasi Pasar ID Rangkasbitung dengan jangkauan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar dan Warunggunung.
Pemasaran melalui digital secara online itu dioperasikan pertengahan Juli 2022. Disamping itu juga pedagang Pasar Rangkasbitung kini melayani transaksi pembelian dengan non tunai untuk kenyamanan konsumen.
Hamim, pedagang Pasar Rangkasbitung mengaku sejak dua pekan diberlakukan pemasaran dengan digital secara online cukup membantu pendapatan omzet pedagang.
“Kami merasa kewalahan melayani permintaan konsumen,sehingga terpaksa menyerap tenaga kerja untuk mengantarkan pesanan masyarakat itu, ” kata Hamim, seorang pedagang Sembako. (FK)