KORANBANTEN.COM – Proyek Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Pendidikan Sekolah di Kabupaten/Kota Serang, Lebak dan Pandeglang melalui Balai Besar Permukiman Wilayah Banten sedang berlangsung.
Salah satu sekolah dari 22 sekolah yang direhabilitasi adalah SD Gembor 1 di Kecamatan Binuang Kab. Serang.
Sesuai perencanaan, 6 ruang kelas dan 1 ruang guru akan diperbaiki. Selain itu juga ada 2 ruang yabg akab dicat, dan WC yang akan dibangun. Bahkan, ada 3 ruang kelas yang dibongkar temboknya karena kondisinya sudah sangat rusak berat.
Pelaksana lapangan PT Sentra Multi Karya Infrastruktur, Achmad Syarif menjelaskan, kegiatan itu nilainya global sesuai pagu 41 M lebih. Setiap sekolah dibangun sesuai kondisi kebutuhannya.
“Ada sekolah awalnya hanya rehab ringan, pada pelaksanaannya rehab berat, atau ada yang hanya cukup pergantian keramik dan pengecatan karena dindingnya masih kuat,” jelas Syarif.
Jelas dia, proyek tersebut didanai dari APBN. Papan proyek juga sudah terpasang pada semua titik kegiatan sesuai permen dirjen Cipta Karya.
Sedangkan untuk anggaran per sekolah bisa turun naik sesuai kebutuhan. Istilah anggarannya addendum, masih bisa berubah atau naik kalau APBN.
Pelaksana lapangan ini menegaskan, pihaknya bekerja sesuai spek dan RAB. Semua ada perhitungannya dan tidak asal-asalan. Dan tegas dia, diakhir pekerjaan ada pemeriksaan BPK RI.
” Kita pastikan, pekerjaan sesuai RAB dan spek,” kata Syarif di lokasi proyek rehab SD Gembor 1 Kec. Binuang Kab. Serang.
Bahan material yang digunakan pun kata Syarif menggunakan bahan berkualitas.
“Kita tidak main-main soal spek. Besi kita pakai 12 inci full, semen SNI, keramik KW 1, cat juga yang terbaik. Semua yang terbaik kita bangunkan,” kata dia.
Sebelum proyek dimulai, pihak kontraktor bertemu dengan para kepala sekolah yang sekolahnya masuk daftar rehab untuk menyampaikan persiapan dan teknis kerja.
“Kita upayakan agar siswa tidak terlantar selama kegiatan proyek berlangsung. Masih kita sisakan beberapa kelas agar bisa dipergunakan, nanti dipindahkan lagi setelah beberapa ruangan selesai direhab, ” kata dia.
Untuk penanganan SD Gembor kata dia, ada 3 kelas dimulai dari penguatan pondasi.
“Kita pastikan pondasinya mantap, lalu kita lakukan pembesian, besi 12 full,” kata Syarif.
Selain itu, untuk tenaga kerja pihaknya juga mengakomodir tenaga kerja lokal.
” Begitu akan mulai pekerjaan kita temui ketua RT, dan mempersilahkan bila ada warga yang ingin ikut kerja,” imbuhnya.
Salah satu warga yang ikut bekerja di proyek rehab SD Gembor 1, Bisma mengaku senang bisa ikut terlibat menjadi pekerja.
” Senang bisa ikut kerja. Bisa mendapat penghasilan selama proyek berlangsung,” kata Bisma, warga setempat.
Kata dia, hampir separuh jumlah pekerja berasal dari warga setempat. (FK)