Koranbanten.com – Pencak silat adalah suatu metode bela diri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah Induk organisasi pencak silat di Indonesia.
Kepala SMA Negeri 1 Cikande Mulyadi mengatakan, melestarikan budaya asli bangsa Indonesia yang sudah mulai memudar di kalangan pemuda adalah salah satu alasan Ekstrakurikuler ini didirikan di SMA Negeri 1 Cikande Kabupaten Serang. Dalam kegiatan ekstrakurikuler Pencak silat ini diharapkan para siswa – siswi SMAN 1 Cikande dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga siswa menjadi percaya diri dengan kemampuan yang bisa menjaga dirinya sendiri.
Menurut Mulyadi, pencak silat lahir dan berkembang dalam masyarakat Semenanjung Malaka atau Rumpun Melayu yaitu penduduk asli yang berada di negara-negara Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan terutama negara Indonesia.
“Pada awalnya, pencak silat hanya berfungsi untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman alam dan isinya (hewan dan manusia). Namun dalam perkembangannya pencak silat berfungsi lebih luas dari hanya sekedar pembelaan diri saja, yaitu sebagai sarana untuk berolahraga, mencurahkan jiwa kesenian, dan sebagai pendidikan spiritual. Jadi, dalam perkembangannya pencak silat mempunyai empat aspek, yaitu: olahraga pencak silat, seni (tari) pencak silat, bela diri pencak silat, serta kerokhanian pencak silat,” ujar Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan, tujuan dari Ekstrakurikuler Pencak Silat di SMA Negeri 1 Cikande adalah untuk meraih prestasi yang membanggakan, memupuk rasa persaudaraan, membangun kedisiplinan dan rasa tanggung jawab, membentuk jiwa dan fisik yang kuat, dan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
Di Provinsi Banten pencak silat menjadi salah satu mata pelajaran muatan lokal yg harus dikembangkan di sekolah selain rampak bedug dan batik. Dimotori beberapa siswa peserta popda Kabupaten Serang cabang pencak silat, yang salah satunya memperoleh medali perak, SMAN 1 Cikande mulai meningkatkan ekskul pencak silat di sekolah.
“Ekskul pencak silat dikembangkan bukan untuk gagah gagahan, bukan untuk jadi jawara tapi sesuai namanya menjadi ajang silaturahmi, melestarikan budaya, dan boleh lah buat jaga diri. Jadilah jawara yang juara pengembangan pendidikan mental spiritual, dan untuk pengembangan seni,” ujar Mulyadi. (JON)