KORANBANTEN.COM-Puluhan siswa anggota dan calon anggota Unit Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 5 Kota Cilegon, Sabtu (06/10/2018) menggelar simulasi bencana sebagai bagian dari kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Simulasi yang digelar di Kampus SMAN 5 tersebut dipandu Kepala Markas PMI Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna.
“Acaranya adalah diklat bagi calon anggota PMR yang salah satu kegiatannya adalah menggelar simulasi sederhana dengan jenis bencana gempa bumi. Simulasi ini diperkenalkan kepada calon anggota PMR dari materi Ayo Siaga Bencana,” kata Nurwarta Wiguna didampingi Staf, Ade Syaifullah, Fahrullah dan tiga anggota Korps Sukarelawan (KSR), Maulidina, Syamsul dan Amirullah.
Dijelaskan Nurwarta, kegiatan simulasi merupakan bagian dari mitigasi bencana sebagai upaya kesiapsiagaan. “Tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan sekolah yang siap, siaga dan tangguh bencana,” tandasnya.
Skenario Bencana Gempa, tambah Kepala Markas PMI Kota Cilegon tersebut, berkekuatan 6,4 yang mengakibatkan sejumlah bangunan sekolah runtuh, rusak sedang dan ringan. Sedangkan korban pada manusia, sebanyak 2 orang luka berat, 5 orang luka sedang dan 5 lainnya luka ringan. Beberapa siswa mengalami syok dan histeris.
Pada simulasi tersebut, pembina, pelatih dan Pengurus Unit PMR serta anggota sekolah lainnya harus berupaya untuk mengatasi keadaan paskagempa dan melakukan tindakan pertolongan yang dianggap perlu, sebelum kemudian datang pertolongan dari luar.
“Alhamdulillah, simulasi dijalankan dengan baik dan lancar dan mudah-mudahan ini memberikan pengalaman kepada para peserta calon anggota PMR agar siap dan siaga dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, PMI Kota Cilegon juga menyosialisasikan hasil donasi dari masyarakat dan aksi PMI dalam Tanggap Darurat Gempa & Tsunami Sulawesi Tengah melalui website http://pmicilegon.or.id
Kepala SMAN 5 Kota Cilegon, Agus Pancasusila didamping Pembina PMR, Annisa Diyah Wahyuni mengapresiasi praktik simulasi yang dimainkan oleh para pengurus maupun calon anggota PMR. Tujuan digelarnya simulasi tersebut agar siswa memahami tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan agar selamat dari bencana.
“Mudah-mudahan, dengan praktik ini, mereka mendapatkan pengalaman berharga. Tentunya kita semua berharap, bencana tidak melanda wilayah kita. Namun demikian, waspada itu perlu dan siaga itu harus dan tangguh menghadapi bencana, itu yang sangat diharapkan,” ujarnya.(Dam_Iraz/M)