Koranbanten.com – Masyarakat Ekonom Asean (MEA) yang menjadi kesepakatan Negara-negara Asean tidak bisa di tolak kehadirannya. Demikian yang disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Bakesbaglinmas Kota Cilegon Suparman, SH saat di temui di ruang kerjanya Jumat (15/01/15).
“Suka tidak suka kedatangan MEA ini harus kita sambut dengan segala keterbatasan kita terutama untuk para pemuda di Cilegon,” ujarnya.
Menurut Suparman berlakunya MEA aturan yang lainpun juga tetap harus berlaku. Baik dari Surat Izin Tenaga kerja asing maupun dokumen kelengkapan. Ini yang harus sangat diperhatikan para kelembagaan dan dinas yang menyangkut dalam ketenaga kerja asing harus saling pro aktif dalam menegakan aturan.
“Jangan sampai tenaga kerja asing masuk tanpa dokumen yang benar dan lengkap karna ini bisa merugikan masyarakat,” ungkapnya
Dijelaskan Suparman tentunya berbagai budaya asing juga akan masuk dalam kehidupan masyarakat. Adapun langkah untuk mengantisipasi masuknya budaya asing salah satunya pengawasan secara ketat di tempat hiburan karna dari situ budaya asing bisa masuk.
“Untuk para lurah dan camat juga harus mengamati mereka tinggal jangan sampai kelurahan tidak mengetahui adanya orang asing di kelurahan mereka, harus ada pendataan,” tuturnya
Suparman menjelaskan untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalime pada pemuda sudah beberapa kali bersosialisasi melalui pelajar, pemuda, LSM dan Ormas di kota Cilegon untuk tahun ini akan membentuk Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan atau disingkat dengan PPWK.
“Kira-kira dibulan ini kami akan mengadakan rapat dan membentuk PPWK ditingkat kota terlebih dahulu setelah itu baru ke tingkat kecamatan, karna di Pusat dan Profinsi sudah terbentuk PPWK,” ucapnya.
Selain itu Suparman juga menyampaikan mengenai program Bela Negara yang siap dilaksanakan di tahun ini. “Pendidikan Bela negara juga sangat penting bukan hanya teori tapi juga latihan fisik untuk menumbuhkan rasa nasionalisme salah satu bentuk cinta tanah air, NKRI dan budaya, ini juga salah satu cara meghambat laju dari pengaruh budaya asing,” jelasnya.(tanti)