koranbanten.com – Bulan Ramadhan menjadi momen Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) umat muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan pesantren kilat, Selasa (11/04).
Kegiatan yang diikuti 100 WBP tersebut berlangsung di Masjid Al-Muhajirin Lapas Cilegon dengan mengangkat tema “Menguatkan karakter jujur, amanah, dan kasih sayang kepada sesama”.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim, pesantren Ramadhan tersebut digelar dengan tujuan untuk membentuk karakter yang agamis dan islami.
“Maksud dari kegiatan pesantren kilat ini tiada lain untuk meningkatkan pemahaman warga binaan kami agar lebih dekat dengan agamanya dan Tuhannya. Tujuannya juga, untuk membentuk karakter yang agamis dan islami,” ujarnya.
Dalam kegiatan kali ini, Kalapas Enjat Lukmanul Hakim melanjutkan pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Raudhatul Jannah Cilegon. Selain memberikan bantuan berupa Al Quran dan Takjil untuk berbuka, pihak yayasan juga memfasilitasi mendatangkan para ustadz yang ahli dalam bidang agama untuk memberikan pelajaran bagi para warga binaan peserta pesantren kilat.
“Kegiatan digelar dibawah pengawasan dan pembinaan kerohanian warga binaan. Untuk tenaga ahli yang memberikan pelajaran agama bagi warga binaan, kami bekerja sama dengan Yayasan Raudhatul Jannah Cilegon,” jelasnya.
Salah seorang warga binaan, E-Y mengaku senang mengikuti kegiatan pesantren Ramadhan yang digelar pihak Lapas. Dirinya mengaku, sudah lama tidak mendapatkan siraman rohani serta membaca Al-Quran.
“Pesantren kilat ini memperkuat kembali keimanan saya. Saya juga jadi bisa kembali belajar Al Quran. Sudah lama saya tidak membaca Quran, beberapa huruf lupa. Dengan pesantren kilat saya juga memanfaatkan waktu dengan baik sambil menunggu berbuka,” ungkapnya.
Kegiatan pesantren Ramadhan diharapkan dapat membantu warga binaan dalam memperbaiki diri dan menjadi individu yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang positif dan memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat. Ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal apabila kelak mereka bebas dari Lapas.(**)