Trauma Tsunami Mulai Hilang, Wisata Tanjung Lesung Menggeliat

KORANBANTEN.COM – Trauma masyarakat akibat bencana alam Tsunami di sepanjang pesisir pantai Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 silam seiringnya waktu perlahan mulai hilang.

Diketahui bencana alam yang terjadi di penghujung tahun 2018 ini selain menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit, kerusakan bangunan dan lingkungan, juga turut menghancurkan usaha wisata yang ada di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang tersebut.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah kini perlahan mulai normal kembali, walau belum kembali seperti dulu. Kini hunian hotel dan penginapan yang berada di wilayah wisata Tanjung Lesung mulai terisi penuh oleh tamu yang datang,” kata Aulia, salahseorang pengurus hotel yang ada di Tanjung Lesung kepada Koran Banten, Minggu (17/01/21).

Hal ini lanjut dia, membuat roda ekonomi masyarakat yang menggantungkan usahanya dari sektor wisata seperti hotel, restoran dan penyewaan perahu mulai berbenah agar dapat bersaing untuk menggaet para tamu yang datang.

“Memang tidak seramai dulu, tapi hal ini sudah membuat roda ekonomi kami berputar, tidak seperti awal-awal setelah terjadi tsunami. Mungkin juga akibat ada Corona, tapi pelaku usaha disini tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan sesuai arahan dari pemerintah,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Jeffry, wisatawan asal medan yang berkunjung ke Tanjung Lesung mengaku sangat menikmati liburan akhir pekannya dan terpesona dengan keindahan alam dan pantai Tanjung Lesung.

“Alam dan pasir pantainya bagus, cocok buat yang mau berlibur untuk mencari ketenangan dan hiburan bersama keluarga. Tidak terlalu ramai tapi sarana yang kita butuhkan cukup lengkap dengan tarif yang terjangkau dan banyak pilihan. Jalan arah kesini pun sudah bagus, mungkin kalau akses jalan tol dari Jakarta sudah sampai Panimbang akan lebih ramai lagi karena lebih dekat dan lebih cepat,” pungkasnya.(Max)

Pos terkait