KORANBANTEN.COM-Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di pedesaan, dibutuhkan agen perubahan yang memiliki jiwa kepemimpinan, inovatif, kreatif serta memiliki konsep pembangunan yang dapat diimplementasikan untuk mengakselerasi roda ekonomi pedesaan. Untuk menjalankannya, Universitas Serang Raya (Unsera) tahun 2019 menerjunkan 1.205 mahasiswa di Kota dan Kabupaten Serang, Banten.
Dari jumlah itu, 793 mahasiswa R1 telah dilepas Rektor Unsera Hamdan, Ketua Yayasan Pendidikan Informatika Mulya R. Rachmatoellah, Staf Ahli Bupati Serang Yani Herdiani, di Aditorium Unsera, Senin (5/8/2019). Ada 48 dosen yang mendampingi mahasiwa saat dikirim ke- 22 desa di 4 kecamatan (Baros, Cikeusal, Pabuaran, Ciomas) Kabupaten Serang, Banten selama Agustus-September 2019.
Sebelumnya, 412 mahasiwa Unsera juga telah melakukan KKM di Kecamatan Serang, Kasemen, Walantaka Kota Serang pada April-Mei 2019
“Kuliah Kerja Mahasiswa merupakan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yang bertujuan mengimplementasikan teori yang dipelajari mahasiswa di kampus dengan kondisi lapangan di masyarakat,” kata Hamdan saat melepas mahasiswa KKM 2019 yang bertema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Pembangunan Ekonomi Kreatif”.
KKM sekaligus menguatkan peran Unsera dalam mengembangkan teknologi yang aplikatif untuk membangu ekonomi kreatif dan menjawab kebutuhan teknologi informasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Terpilihnya Kabupaten Serang, karena banyak desa masih belum menerapkan ekonomi kerakyatan. Mahasiswa KKM diterjunkan untuk membangun kesejahteraan masyarakat yang belum berdaya menjadi berdaya,” katanya kepada Koran Banten. Dijelaskan lagi, sebelum mahasiswa terjun ke lokasi, ada program pra KKM yang berperan memetakan masalah yang ada di desa, dan solusi pemberdayaan yang tepat untuk mengatasinya.
“Tugas mahasiswa memberikan ilmu teknologi yang tepat guna di masyarakat. Modal itu tidak hanya berbentuk finasial, tetapi juga kontribusi pemikiran . Kalau marketing mahasiswa sudah pintar, dengan milenial akan dibangkitkan era ekonomi digital. Ada modal-modal lain di masyarakat yang belum dikembangkan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua YPI Mulya R. Rachmatoellah mengatakan pemberdayaan ekonomi kreatif di Era Revolusi Teknologi 4.0 dilakukan generasi milenial, yang segala akvititasnya sudah berbasis internet dan digital. Tuntutan kerja era saat ini adalah multitasking, dimana setiap generasi milineal harus menguasai berbagai keterampilan. “Untuk memiliki berbagai keterampilan, harus kuat membaca dan senantiasa bekerja keras. Contohnya Thomas Alva Edison penemu lampu pijar melakukan percobaan berkali-kali, hingga akhirnya menemukan lampu pijar yang dapat menerangi kehidupan sehari-hari,” tambah Mulya.
Isu energi alternatif juga harus menjadi perhatian bagi generasi milenial, mengingat energi yang berbasis fosil sudah hampir punah. “Mahasiswa harus kreatif untuk menginiasi pembuatan energi terbarukan seperti listrik bersumber angin atau bersumber sinar matahari,” papar Mulya.
Pada saat yang sama Staf Ahli Bupati Serang Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemasyarakatan Yani Herdiani berharap, mahasiswa bisa berkolaborasi dengan masyarakat, sehingga mereka dapat mandiri dalam sektor ekonomi. Selain itu, juga membantu permasalahan yang ada dimasyarakat, seperti kesulitan dalam permodalan, sehingga sulit berkembang.
“Banyak program-program dari Pemerintah Kabupaten Serang di masyarakat, namun tidak semua program tersebut dapat berjalan. Dengan adanya KKM ini bisa melanjutkan program yang sudah ada, agar masyarakat dapat melanjutkannya,” katanya. (Media)