KORANBANTEN.COM – Sejumlah warga mempertanyakan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) sumber anggaran APBN dikurangi kuota, pasalnya pada pencairan BST di bulan Januari 2021, banyak warga yang tadinya terdata sebagai penerima bantuan namun tidak mendapatkan BST pada pencairan kemarin.
Yati, salah satu penerima BST Covid-19 yang bersumber dari anggaran APBN mempertanyakan kenapa dirinya tidak mendapatkan surat panggilan untuk pencairan BST Covid-19.
“Ko saya ga dapat ya, padahal yang pencairan kemarin orang-orangnya yang biasa barengan dengan saya, kenapa saya dihilangkan,” ujarnya, Rabu (13/01/2021).
Sementara itu, salah satu Ketua RW di Desa Malingping Selatan, Momon Supriadi mempertanyakan alasan banyak warganya yang biasa mendapatkan BST Covid-19 tetapi tidak menerima pada pencairan kemarin.
“Ini kenapa warga banyak yang biasa mendapatkan BST lalu tidak dapat pada pencairan kemarin, harusnya jika ada pengurangan itu ada alasan dan penjelasannya, apakah dialihkan, apakah di coret atau bagaimana,?” Tanyanya, Kamis (14/01/2021).
Dikatakan hal yang sama dari Ketua RT, Supardi yang merasa disalahkan oleh warga karena tidak mendapatkan BST pencairan kemarin.
“Ini pemerintah gimana ya, ada beberapa warga yang marah-marah kepada saya karena tidak mendapatkan surat panggilan untuk pencairan, sedangkan saya pun tidak tahu ada pengurangan, seharusnya ada penjelasan sehingga saya pun bisa menyampaikan,” ungkapnya.
Terpisah, operator salah satu desa di Kecamatan Malingping, mengatakan bahwa kejadian pengurangan penerima BST Covid-19 APBN terjadi di seluruh desa, bukan hanya di desanya saja.
“Memang ada pengurangan penerima BST APBN, kalau di desa kami sekitar 48 orang, tapi pengurangan penerima BST ini terjadi di semua desa, bahkan infonya, di desa-desa lain sampai ada ratusan pengurangan penerima BST, kami pun tidak tahu alasannya,” paparnya. (Cex)