KORANBANTEN.COM – Jajaran PUB Kabupaten Lebak yang dipimpin oleh Drs. H. Pepep Faisaludin didampingi sekum ki Dede Sudiarto, S.Pd., MM., meninjau masyarakat terdampak Bencana Banjir dan longsor di Desa Cigobang Kecamatan Lebakgedong saat ini menempati Hunian Sementara di Cigobang arah perbatasan Bogor menyisakan Penderitaan sejak terdampak Banjir dan longsor.
“Janji pemerintah yang akan menyediakan Hunian sementara bagi Hampir 200 Kepala keluarga hingga saat ini belum juga terlihat kepastian nya. Hal ini sangat dipertanyakan oleh masyarakat yang menunggu hampir 1 tahun,” tegas ki Pepep, Sabtu, (24/10) usai meninjau lokasi.
Ki Pepep pun mengutarakan, saat ia bertemu dengan Pa Anik salahsatu warga di hunian sementara yang mengeluhkan kondisi tersebut.
“Pa Anik mengeluhkan berlarut- larutnya proses relokasi untuk menjadi hunian tetap, anik meminta setidak nya ada kepastian lokasi lahan yang akan dijadikan hunian tetap masyarakat terdampak, karena jika sudah jelas lahan nya dimana maka setidak nya menurut anik dirinya bisa Kukumpul (menabung) selama menunggu pembangunan dari pemerintah,” imbuh Ki Pepep.
Masih kata Ki Pepep, Belum lagi saat ini huntara yang mereka tempati sudah mengalami kerusakan atap terpal yang sudah lapuk apalagi seringnya terkena angin yang kencang seperti baru baru ini sekitar 30 rumah Huntara yang rusak berat akibat terjadi angin puting beliung.
Keluhan lainnya mengenai beratnya iuran bayar listrik yang tiap rumah harus membayar Rp.5000 rupiah/ Hari, sehingga jika 1 bulan rata rata total Rp. 150.000,-. Ini dirasakan berat apalagi ditengah covid 19 ini kata Oji salah seorang warga huntara. Masyarakat mempertanyakan kenapa kita juga tidak bebas bayar seperti masyarakat lain nya yang memiliki daya 400 watt.
“Untuk itu PUB lebak akan audiensi dengan pemerintah kabupaten Lebak mengenai hal hal yang dikeluhkan oleh masyarakat penghuni Huntara, dan akan terus mendorong dan memantau progres pemerintah, minimal apakah sudah dilakukan kajian geologis mengenai lahan yang aman untuk dijadikan hunian tetap. Sehingga ada harapan dan kepastian yang kongkrit untuk penghuni huntara,” tandasnya.(Usep).