KORANBANTEN.COM-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) rupanya tak main-main dalam upaya memberantas korupsi di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten. Langkah-langkah orang nomor satu di Provinsi Banten ini selalu didiskusikan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai.
Belum lama ini, Pemprov Banten meraih nilai 95,61 persen dari KPK RI terhadap monitoring center for prevention (MCP) pada area menajemen aset daerah. Capaian tersebut menempatkan Pemprov Banten pada urutan pertama antar provinsi se-Indonesia.
Upaya-upaya terus dilakukan, hingga tadi siang, Rabu (3/3), WH didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy kembali berkoordinasi dengan KPK di Ruang rapat rumah dinas gubernur. Mereka memiliki pemahaman yang sama dalam upaya Pencegahan Korupsi Di Wilayah Provinsi Banten, yang tujuannya tiada lain hanya untuk mensejahterakan rakyat Banten.
“Terima kasih KPK menyempatkan datang ke Provinsi Banten. Kami sangat senang sekali. Sebetulnya pikiran dan gagasan kita sama, mensejahterakan masyarakat. Anggaran untuk mensejahterakan masyarakat,” tutur WH dihadapan KPK.
WH menyadari betul bagaimana upaya mensejahterakan rakyatnya dengan diawali membersihkan tubuh pemerintahan dari perilaku Korupsi. Sehingga tak bosan-bosan, WH meminta dukungan dan bantuan KPK dalam rangka membangun pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel, serta aparatur yang jujur.
“Pembinaan dari KPK sangat penting. Kami ingin tata kelola keuangan di daerah lebih baik. Pemprov Banten rutin melakukan konsultasi ke KPK,” katanya.
WH meminta agar KPK tidak bosan menerima dirinya yang selama ini rutin mengonsultasikan kebijakan-kebijakan yang akan dibuatnya. Hal ini tentu demi kepentingan seluruh elemen yang ada di Provinsi Banten.
“Jangan bosan kalau saya sering datang berkonsultasi untuk kepentingan Provinsi dan rakyat Banten,” kata WH.
Kesamaan pemahaman antara WH dan KPK selama ini menjadi suplemen penyemangat dirinya dalam mengejawantahkan konsep-konsep pemikiran untuk membersihkan Banten dari korupsi.
“Karena political will kami sama. Kami tidak ingin kecolongan. Tidak ada niatan kami untuk menimbun harta buat kami. (KPK-red) Jangan bosan-bosan untuk mengingatkan untuk menyadarkan kami,” ujar WH.(yud)