KORANBANTEN.COM-Lahan milik Koperasi Unit Desa(KUD) di Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak diduga dijual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja, penjualan lahan KUD itu mendapatkan tanggapan dan kecaman dari berbagai pihak, diantaranya datang dari Badak Banten DPW Provinsi Banten.
Melalui Eli Sahroni, ketua DPW Badan Banten Provinsi Banten, pihaknya mengecam tindakan penjualan lahan KUD. Bahkan, pihaknya akan melaporkan kepada pihak yang berwajib.
“Sekalipun KUD ini sudah tidak berjalan, tapi tidak bisa dijualbelikan lahannyaa. Apalagi saat ini yang terjadi di Lebak penjualan lahan KUD dilakukan oleh orang diluar pegawai PUSKUD Provinsi Banten, karena PUSKUD Banten hanya memberikan secuil surat tugas kepada seseorang diluar pegawai PUSKUD untuk menginventarisir KUD-KUD di lebak untuk menjual lahan KUD di Lebak,” kata Eli Sahroni, kepada wartawan, Kamis(5/11).
Bahkan kata Eli, uang hasil dari penjualan lahan KUD ini tidak tau kemana juntrungannya. Karena para pengurus KUD tidak tau menahu.
“Jelas ini pelanggaran hukum, dan kami dari Badak Banten akan segera melaporkan perkara ini ke jalur hukum,” tandas Eli.
Eli menyebut, Ada beberapa lahan aset KUD yang telah terdata, diantaranya, lahan aset KUD Desa Sumurbandung, Kecamatan Cikulur dan KUD Desa Situregen Kecamatan Panggarangan.
Sementar itu, Zaenudin, sekertaris PUSKUD Banten mengatakan, koperasi unit desa(KUD) bukan hanya ada di Lebak saja, akan tetapi ada disetiap Kecamatan yang ada di Provinsi Banten.
Lantas kemudian kata Zenudin, terkait bisa atau tidaknya aset tersebut dijual belikan. Harus berdasarkan musyawarah antara pengurus KUD dan Puskud
Kata Zaenudin, jika suatu KUD tidak berfungsi dan pasif dan bahkan pengurus KUD tidak bersedia mengaktifkan lagi. Maka, pengurus pusat KUD bisa mengambil alih aset itu untuk dimanfaatkan keberlangsungan organisasi.
“Jika pengurus KUD tidak berfungsi dan pasif. Maka, pusat bisa mengambil alih,”Zaenudin dalam pesan WA. (Kew)
