Saat menjelang Puasa dan Lebaran, seringkali diikuti dengan peningkatan harga-harga kebutuhan di masyarakat (inflasi) termasuk kebutuhan sayur dan buah-buahan. Ada beberapa komoditas sayur yang sensitif terhadap memberi kontribusi terjadinya inflasi yaitu bawang merah dan cabai, karena rentan terjadi kenaikan harga akibat fluktuasi pasokan.
“Komiditas hortikultura yang sensitif terhadap inflasi adalah bawang merah dan cabai,” jelas keterangan tertulis Ditjen Hortikultura, Kamis (11/6/2015).
Kementan mencatat produksi cabai besar 2015 pada Mei 2015 sebesar 95.621 ton, pada Mei 2015 produksi surplus 3.162 ton. Sedangkan kebutuhan Juni dan Juli 2015 mencapai 98.931 ton dan 97.231 ton.
Produksi cabai rawit Mei 2015 surplus 14.894 ton sebab produksi mencapai 83.817 ton sedangkan kebutuhannya 68.923 ton. Sasaran produksi tahun 2015 mencapai 1.082.136 ton atau naik tipis 2% dari pada 2014. Cabai rawit pun sasaran produksinya turun 5% dari tahun sebelumnya.
Bawang merah pada Maret 2015 mengalami defisit 11.696 ton karena produksi hanya 65.278 ton sedangkan kebutuhan mencapai 76.974 ton. Pada April 2015 surplus produksi 17.296 ton.Pada Mei juga mengalami kelebihan produksi 9.955 ton, sebab produksi dihasilkan 86.914 ton bawang merah sedangkan kebutuhannya 76.959 ton.
Kebutuhan bawang merah akan mencapai siklus tertinggi selama 2015 pada Juni sebesar 84.505 ton dan Juli 82.483 ton atau naik 7-10% dari kebutuhan pada bulan-bulan lainnya. Sasaran produksi bawang merah menurun 10% dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada inflasi 0,50% pada Mei 2015. Berikut ini rincian para penyumbang inflasi bulan lalu.
“Cabai merah kenaikan 22,22% andil 0,1%. Karena memang pasokan dari sentra produksi berkurangan. Terjadi kenaikan di 69 kota, tertinggi di Medan dan Banda Aceh,” kata Kepala BPS, Suryamin.
Berikutnya adalah daging ayam ras yang 5,09%, andil ke inflasi 0,06%. Hal ini terjadi gara-gara stok yang terbatas. Kenaikan harga ayam ras tertinggi terjadi di Tanjung Pandan dan Jambi.
Telur ayam ras juga naik 6,13% dan memberi andil 0,04% ke inflasi. Hal ini akibat tingginya permintaan menjelang bulan puasa. Kenaikan tertinggi terjadi di Batam dan Bandar Lampung.
“Bawang merah kenaikan 6,19% andil 0,03%. Karena pasokan berkurang,” jelas Suryamin.
sumber : detik.com