Badan Narkotika Nasional (BNN) menjalin kerjasama dengan Dirjen Perhub darat di Pelabuhan Terminal Terpadu Merak dalam memberantas Narkoba, kamis ,(27/08/2017).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyaraka, BNN Provinsi Banten, Letkol Sugiono mengatakan kerjasama dengan Dirjen Perhub darat di Pelabuhan Terminal Terpadu Merak sangat penting karena selain keterbatasan BNN untuk memerangi narkotika tetapi juga karena Pelabuhan Terminal Terpadu Merak merupakan pintu awal masuknya barang haram itu ke Banten.
“Pelabuhan Terminal Terpadu Merak merupakan tujuan masuknya barang dan Ini harus serius. Mari kita pahami bersama,” kata Letkol Sugiono.
Letkol Sugiono juga menjelaskan saat ini, Indonesia berada diambang kehancuran karena narkoba. Indikator peredaran uang untuk belanja narkoba di Indonesia sangat besar. Budi Waseso menggambarkan ada 72 jaringan narkoba internasional di Indonesia.
“Satu jaringan belanja narkotika mencapai Rp 1 triliun. Berarti dalam satu tahun, mencapai Rp 72 triliun. Selain itu, pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5 juta orang. Itu pun yang diketahui karena melapor,” jelasnya
Lebih jauh Letkol Sugiono, menambahakan Ironisnya, kendati narkoba sebagai ancaman bagi bangsa, korban meninggal terus berjatuhan akibat terpapar narkotika, barang haram itu belum mendapat perhatian serius. Selain itu, penanganan narkoba di Tanah Air oleh kementerian/lembaga dan stakeholder, masih mengedepankan egosektoral.
“Selama ini kita bekerja egosektoral. Yang pernah disadari bahkan ego sektoral membuat celah untuk bertempur gontok-gontokan. Sampai hari ini kita belum melihat NKRI, semua bicara kepentingan kelompok. Narkotika juga. Bicara narkotika, yang ada di bayangan adalah tugas BNN,” tuturnya.(ADVERTORIAL)