Pandeglang – Budidaya ikan air tawar belakangan ini terbilang cukup manjanjikan, baik itu ikan mas, nila, patin, maupun lele. Hal ini di ungkapkan Encup, salah seorang petani budidaya ikan lele yang sudah ia geluti kurang lebih satu tahun lamanya.
Menurutnya, budidaya lele terbilang sangat mudah dan tidak harus mengeluarkan modal cukup besar, namun bisa menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan lumayan, hanya tinggal kemauan, telaten dan sabar saja.
“Lumayan menjanjikan, dengan hanya bermodal kurang lebih Rp. 500.000,- kita bisa mendapatkan hasil sekitar Rp. 1,5 jt – 3 jt sekali panen nya. Itupun bila kita hitung rata – rata, “ jelas Encup.
Menurutnya, untuk budidaya lele, awalnya memang harus mengeluarkan modal cukup lumayan besar, terutama untuk membuat kolam lelenya yang terbuat dari terpal. Karena memang untuk kualitas terpal yang bagus harganya cukup lumayan mahal.
“Untuk satu kolam lele ukuran 3×4 meter, dibutuhkan biaya sekitar Rp. 400.00,- satu kolam tersebut bisa muat bibit lele sekitar 1500 -2000 bibit, dengan usia bibit 10 hari sejak menetas. Dan selama 45 hari dari bibit, baru bisa di panen, dengan asumsi pakan menghabiskan modal sekitar Rp. 350.00,- sampai panen. Jadi modal satu kolam diperkirakan menghabiskan modal sekitar Rp. 700.00,- – Rp. 800.000 itu pun di luar. Bibit kalau saya bibitnya ya melakukan pembibitan sendiri, jadi ga di hitung, ” jelasnya lagi.
Masih menurut Encup, rata – rata perkolam lele miliknya, dari bibit yang ia tangkar hingga layak panen, bisa menghasilkan berat keseluruhan mencapai 150 – 200 kg, sekitar 8 – 12 ekor lele. Dan bila dikalikan per kilo nya seharga Rp. 15.000,- maka satu kolam lele yang ia jual dapat menghasilkan Rp. 2.500.000,- – Rp. 3.000.000,- per sekali panen atau selama 50 hari.
“Bibit kita sengaja melakukan pembibitan sendiri, karena memang tidak sulit melakukan pembibitan tersebut. Sedangkan pakannya, kita tidak terfokus pada pelet, kita juga memanfaatkan limbah sayuran busuk dari pasar yang kita olah lagi. Kemudian pasar, alhamdulilah kita tidak harus mencari, tapi para pembeli/agen lele lah yang datang ke kita. Sekarang saya sudah punya kolam lele sebanyak 10 kolam dengan ukuran kolam pareatif. Semua itu modal sendiri tanpa bantuan pemerintah atau yang lainnya,” tegas Encup. (Day)