koranbanten.com – Muhdi, perajin sepatu dari PD Karya Bersama, sukses menembus pasar Banten, Jakarta, dan Batam. Namun pengusaha yang berdomisili di Kampung Ranca Sumur, Desa Karangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, ini masih kesulitan mengembangkan usahanya lebih besar lagi karena terbentur modal.
Dibantu empat orang pekerja, Muhdi hanya mampu memproduksi 30 pasang sepatu dalam sehari dengan omset jutaan rupiah. Harga per pasang antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Usaha ini dirintis pada 2013 lalu, berbekal keahlian saat bekerja di pabrik sepatu di Jakarta sejak 1984. Setelah perusahaan bangkrut dan di-PHK, ia pulang ke Serang. Lalu mengajak seorang tetangganya untuk bergabung merintis home industry.
“Awalnya hanya 1 pegawai, saat ini sudah 4 pegawai,” kata Muhdi di stand acara Peringatan Hari Koperasi tingkat Kabupaten Serang di halaman pendopo, Jumat (29/7).
“Saya pernah mengajukan bantuan ke dinas-dinas, tapi tanggapannya anggarannya tidak ada,” kata Muhdi.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bersama Wakilnya, Pandji Tirtayasa, mampir ke stand Muhdi. Bupati antusias dengan sepatu produk PD Karya Bersama ini.
Bupati mengatakan akan memberikan bantuan asal pekerjanya dari daerah Muhdi tinggal. “Jangan ngambil pekerja dari luar daerah,” kata Bupati memberi pesan.
Bupati berharap usaha yang dirintis Muhdi dapat berkembang sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan warga. @DF