Oleh : Dean Al-Gamereau
Alkisah, pengantin baru. Sang suami menganggur. Sang istri sangat setia. Mereka bercakap-cakap tentang pekerjaan, tentang masa depan, juga tentang cinta. Sang istri, Khadijah, kemudian menantang kesetiaan si Abang, begitu dia memanggil suaminya. “Biarlah kita hidup sederhana, asalkan jangan jadi garong,” kata Khadijah, sang istri. Si Abang, sebelumnya, memang meminta tak meragukan cintanya yang tulus. “Tak ada yang palsu,” kata si Abang, kepada Khadijah. Akhirnya, mereka sepakat, soal pekerjaan diabaikan saja, asalkan cinte-same cinte, begitu mereka sebut. “Kita berdua ingin bahagia. Biarlah di rumah saja,” kata mereka.
Itulah dialog lagu “Di Rumah Saja”, dinyanyikan duet si Abang (Oma Irama, sebelum jadi Rhoma Irama) dan Inneke Kusumawati yang memerankan Khadijah (jangan tertukar dengan Inneke Koesherawati yang kemudian berhijab).
Lagu lawas 52 tahun lalu itu (mulai edar 1968/1969), ciptaan Zainal Combo, sekaligus nama band pengiring, produksi Canari Record/Metropolitan, jadi cocok dengan zaman kini, zaman stay at home (zaman di rumah saja). Oma Irama dan Khadijah di rumah saja, tetapi cinte same cinte dijaga, dan bertekad hidup bahagia.
Bimbo pun, tahun 2020 ini, menciptakan lagu tentang aku, lagu kedua setelah “Corona”, diberi judul “Di Rumah Saja”. Meski judulnya sama dengan lagu Oma dan Inneke, tetapi liriknya murni tentang aku dengan segala akibatnya. Lagu Bimbo tentang musibah dan ibadah, lagu Oma dan Inneke entang cinte.
Bimbo memperkenalkan lagu “Di Rumah Saja”, dalam sebuah acara di TVOne, Indonesia Lawyers Club, Selasa (28/04/2020). “Di Rumah Saja”, selain diciptakan Syam, kabarnya, ikut pula mewarnai lagu itu Effendi Gazali (pakar komunikasi politik) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letnan Jenderal Doni Monardo.
Bimbo mengajak di rumah saja, selama aku masih berkeliaran, sambil tetap berdoa, salat, buka puasa, tarawih, tadarus, dan ibadah yang lain. Mudik, pesan Bimbo, janganlah mudik, jangan mudik dulu. Bimbo mungkin berpesan pula agar jangan pulang kampung.
Dua judul lagu yang sama, dinyanyikan penyanyi legendaris, tetapi beda usia, beda isi, beda pencipta, dan beda irama. Aku yakin, kedua lagu itu bisa digabungkan, disatukan, sehingga jadi konsep kesatuan, kekuatan, dan ketahanan rumah tangga, berbasiskan cinte dan ibadah. Ya, ketahanan rumah tangga harus dirawat, jangan sampi jebol karena aku yang belum bisa dilumpuhkan.
Oleh karena itu, dari lagu “Di Rumah Saja” Oma Irama, aku ambil cinte, dan dari lagu “Di Rumah Saja” Bimbo aku ambil ibadah. Nah, satukan cinte dan ibadah agar jadi konsep kesatuan, kekuatan, dan ketahanan rumah tangga. Meski di rumah saja, tetapi tetap cinte ibadah, juga ibadah cinte.
Maksud ibadah cinte? Ya, melakukan kewajiban suami istri, menikmati hubungan seks suami istri. Konon, berdasarkan sebuah hasil penelitian, di sebuah tempat, bahwa ada peningkatan kehamilan sekian perseratus pascakebijakan di rumah saja. Konon pula, ada yang sebenarnya jauh lebih nikmat dari sekadar hubungan seks : kekuasaan! Dan oleh karena itu ada yang mempetahankannya atau memper-tuhan-kannya, habis-habisan. Duh.