Galaxy Note 4 adalah salah satu smartphone andalan Samsung yang dibekali spesifikasi kelas atas. Smartphone ini memiliki versi octa-core maupun versi quad-core. Mulai dari mengabadikan momen, membuat coretan iseng sampai bermain game dapat dikerjakan dengan baik.
Samsung tetap mempertahankan ukuran jumbonya pada 5,7 inci, seperti seri Note sebelumnya. Tampaknya memang ukuran itulah yang dirasa paling pas di kategri phablet (kombinasi smartphone dan tablet).
Meski ukurannya tetap 5,7 inci, Samsung tak menggunakan layar yang sama. Galaxy Note 4 ini dibekali layar AMOLED QHD dengan resolusi yang tajam. Warna pun terlihat jernih. Di dalamnya ada juga piranti lunak yang bisa mengubah pengaturan layar ke dalam beberapa mode.
Setelah mencicipinya selama beberapa hari menyimpulkan smartphone jumbo ini merupakakan kawan yang dapat diandalkan. Samsung Galaxy Note 4 bukan sekadar berpenampilan mewah. Kami hampir tak menemukan keluhan terkait kinerjanya. Namun harus diakui, smartphone ini memang tidak ditujukan untuk kalangan terbatas.
Berikut ini ulasan KompasTekno tentang Samsung Galay Note 4.
Desain
Tampilan luar Galaxy Note 4 ini memberikan rasa yang lebih kokoh dibandingkan pendahulunya. Smartphone jumbo ini dikelilingi logam aluminium pada sisi-sisinya, sehingga penggunanya tidak terasa seperti menggenggam ponsel dengan bahan plastik.
Bila melirik ke sisi belakang, terdapat cover yang seolah dibuat dari kulit. Sebenarnya Samsung hanya menggunakan bahan sintetis yang diberi pola mirip kulit. Anda tak akan menyadarinya bila hanya melihat. Jika sudah disentuh, akan terasa bahwa bahan tersebut hanya tiruan.
Bahan kulit sintetis ini tetap punya kelebihan. Genggaman akan terasa mantap dan tidak licin. Ini aspek yang penting karena bahan yang licin akan membuat gadget jumbo ini lebih mudah tergelincir dari genggaman.
Ada sejumlah tombol fisik yang disematkan di smartphone ini. Pertama adalah tombol Home yang berada di bawah layar. Tombol on/off yang berada di sisi kanan. Kemudian tombol pengaturan volume yang berada di sisi kiri.
Samsung menyelipkan sebuah kejutan pada tombol Home tersebut. Selain untuk mengakses Home Screen, tombol tersebut memiliki sensor sidik jari. Pengguna bisa merekam sidik jarinya kemudian menggunakannya sebagai kunci smartphone. Dengan cara ini, smartphone tidak akan bisa diakses oleh orang lain.
S Pen
S Pen merupakan salah satu daya tarik Samsung Galaxy Note 4. Kegunaannya mulai dari alat untuk doodling di waktu luang, sampai untuk keperluan mencatat. Pena digital ini punya sensitivitas yang mendekati pena asli.
Ketika S Pen dikeluarkan dari “sarangnya” akan muncul Air Command. Pengguna bisa memilih beberapa fitur seperti Action Memo, Smart Select, Image Clip dan Screen Write. Semuanya berfungsi untuk membuat catatan. Menu tersebut juga bisa diakses dengan cara menekan tombol yang ada pada S Pen.
Selain sensitivitas pada S Pen, Samsung juga meningkatkan sensitivitas pada layar Galaxy Note 4. Efeknya adalah S Pen bisa mengenali gerakan tangan dengan lebih luwes. Bahkan, huruf yang berukuran kecil pun masih bisa jelas dibaca ketika ditulis menggunakan S Pen.
Dalam Galaxy Note 4 juga terdapat fitur S Note yang dapat digunakan untuk membuat gambar atau sekadar corat-coret. Hal paling asyik dari aplikasi ini adalah kemampuannya mengedit foto hasil bidikan kamera langsung di dalam aplikasi tersebut. Misalkan ada tulisan yang ingin dicatat di papan tulis, Anda cukup memotretnya lalu mengeditnya agar terbaca lebih jelas di dalam S Note.
Sayangnya, aplikasi S Note kurang pas bila digunakan untuk membuat sketsa yang lebih serius. Tim KompasTekno justru lebih nyaman bila memasang aplikasi SketchBook Express ke dalam smartphone ini, lalu menggunakannya untuk membuat sketsa.
Perbedaan keduanya adalah dalam hal pengaturan alat menggambar. S Note tidak memberikan pilihan tebal tipis (opacity) pada pena. Selain itu pilihan pena pada S Note cenderung terbatas.
Pada SketchBook Express, opacity bisa diatur dengan lebih mudah. Selain itu tersedia beragam pilihan alat gambar, dari mode pensil biasa, cat semprot, hingga 4 jenis pinsil arsir.
Sensor detak jantung dan S Health
Fitur lain yang menarik adalah S Health yang berfungsi sebagai aplikasi kesehatan. Aplikasi ini dapat dihubungkan dengan smartwatch Galaxy Gear S besutan Samsung. Fungsinya sebagai pencatat jumlah langkah Anda, mencatat makanan apa saja yang dimakan, sampai mengukur detak jantung Anda.
Sensor detak jantung yang ada di bagian bawah kamera bisa digunakan untuk mengukur detak jantung, tingkat stress, dan saturasi oksigen dalam darah. Penghitung detak jantung ini memang tidak cukup akurat. Karena hal itu, penggunaan fitur ini bukan untuk tujuan medis, hanya sebagai penunjang aktivitas fitness saja.
Selain itu, agak merepotkan bila setiap mengukur detak jantung harus meletakkan jari di bawah kamera. Soal pengukuran ini, akan terasa lebih enak jika memadukannya dengan smartwatch atau smartband.
Pengguna dapat mengintip berapa jumlah langkahnya dalam sehari melalui aplikasi S Health. Hitungan jumlah langkah dilakukan menggunakan pedometer yang aktif di latar belakang.
S Health juga dibekali mode untuk mencatat seberapa efektif tidur penggunanya. Fitur ini dapat diaktifkan menggunakan perangkat tambahan, seperti Galaxy Gear S. Saat penggunanya tidur sambil memakai Galaxy Gear S, sensor gerakan-gerakan yang terjadi. Pengguna dapat melihat seberapa nyenyak tidurnya melalui presentase yang ditampilkan.
Kinerja lancar
Mulus. Satu kata itu sudah cukup untuk menggambarkan kinerja prosesor octa-core dan RAM 3GB dalam Galaxy Note 4. Smartphone ini memanjakan penggunanya. Game 3D, online atau menjalankan beberapa fitur sekaligus bisa dilakukan tanpa hambatan.
Sebagai catatan, Galaxy Note 4 yang diuji KompasTekno merupakan model yang menggunakan prosesor octa-core Exynos 5433 1,9 GHz versi non LTE dan chip grafis Mali-T760.
KompasTekno mencobanya menggunakan game Front Commando: D-Day. Ronde demi ronde pun berlalu tanpa kesulitan. Tak ada lag atau gambar yang tiba-tiba membeku. Kontrol dapat berjalan sempurna dan yang paling penting, Anda tidak akan mengeluarkan sumpah serapah cuma karena game yang force quit di tengah jalan.
Game lain yang kami coba, seperti Clash of Clan, Spider-Man: Unlimited, Chain Chronicle, atau Badland pun bisa dimainkan tanpa kendala.
Daya tahan baterainya pun tergolong baik. Baterainya tak terkuras habis setelah digunakan untuk bermain game sekitar satu jam, beberapa kali web browsing, mengunggah foto ke Path dan Instagram dan menggunakannya untuk kebutuhan berkomunikasi. Dalam penggunaan wajar seperti itu, Galaxy Note 4 bisa bertahan hampir seharian.
Pengguna memang belum bisa lepas dari ketergantungan terhadap charger. Tetapi smartphone ini, dengan layar QHD yang memakan banyak daya, termasuk cukup tangguh karena maksimal hanya membutuhkan dua kali charge dalam sehari. Tentu ini bervariasi tergantung intensitas penggunaan smartphone.
Pengisian daya pun bisa dilakukan dengan cepat. Dalam 30 menit, daya sudah bisa terisi sampai 50 persen. Cukup praktis, bukan?
Bila Anda dalam keadaan darurat dan baterai sudah mau habis, ada pilihan Ultra Saving Mode. Mode ini membuat smartphone hanya mengaktifkan fitur-fitur basic, seperti telepon dan pesan teks. Warna pun direduksi menjadi hitam putih, sebagai ganti konsumsi daya yang jauh lebih irit.
Fitur lain yang menonjol adalah kemampuan multitasking. Twitter, Facebook, Instagram dan peramban bisa dibuka sekaligus lalu disusutkan menjadi jendela-jendela mini. Aplikasi-aplikasi tersebut juga bisa perkecil hingga berbentuk ikon bulat, mirip dengan Facebook Messenger.
Pengguna cukup mengusap sudut layar maka aplikasi yang mendukung multitasking akan mengecil, membentuk sebuah jendela yang ukurannya bisa diatur. Fitur yang efektif untuk membuka aplikasi demi aplikasi dengan cepat.
Pertanyaannya hanyalah, apakah fitur multitasking seperti ini benar-benar berguna untuk smartphone atau lebih baik disematkan ke tablet?
Fitur menarik lain di dalam smartphone ini adalah aplikasi perekam suara. Fitur ini sangat berguna untuk mereka yang seringkali melakukan wawancara atau punya kebutuhan untuk merekam sebuah pertemuan. Di dalamnya ada beberapa mode: Normal, Interview, Meeting dan Voice Memo. Pilihan mode tersebut berguna untuk menentukan mic yang aktif merekam suara.
Pada mode normal hanya satu mic yang diaktifkan. Kemudian pada mode interview, mic pada bagian atas dan bagian bawah layar. Mode meeting akan membuat delapan buah mic di sekeliling smartphone ini aktif dan menjadikannya lebih sensitif terhadap suara. Terakhir, voice memo berfungsi untuk merekam catatan suara. Setiap mode tersebut memiliki sensitifitas yang berbeda.
Kamera
Kamera utama Samsung Galaxy Note 4 bertenaga 16 megapiksel. Kekutan yang cukup untuk memberikan hasil jepretan yang detil. Hasil fotonya menunjukkan warna jernih, jelas, dan sedikit tersaturasi. Kamera ini juga dibekali dengan segudang pilihan mode Kekurangan Spesifikasi Galaxy Note 4:
– Prosesor : Samsung Exynos Octa 5433 1,9 GHz (quad-core 1.3 GHz Cortex-A53 dan quad-core 1.9 GHz Cortex-A57)
Kelebihan
+ Kinerja mulus
+ Hasil jepretan kamera bagus, terutama untuk foto outdoor
+ Layar menghasilkan warna yang jelas dan jernih
– Harga mahal
– Sebagian orang akan kesulitan mengoperasikan smartphone berlayar besar
– Hasil jepretan dalam kondisi low-light kurang halus
– Belum mendukung jaringan 4G LTE
– Chip grafi (GPU) : Mali – T760
– RAM : 3 GB
– Memori Internal : 32 GB, microSD up to 128 GB
– Kamera Utama : 16 megapiksel, kamera depan 3,7 megapiksel
– Layar: 5,7 inci, Quad HD AMOLED, resolusi 1440 x 2560 piksel, Corning Gorilla Glass 4
– Sistem Operasi : Android 4.4.4 (Kitkat)
– Konektivitas : – GSM, HSPA, LTE, WiFi, Bluetooth 4.1, microUSB 2.0, NFC, GPS
– Baterai : 3220 mAh
– Dimensi dan bobot : 6 x 3,1 x 0,34 inci, 176 gram