Oleh : UNRO, M.Pd
Ketua Umum Asosiasi Guru PPKn Indonesia (AGPPKnI)
Guru sebagai pemimpin tidak sebatas melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi di kelas yang sudah menjadi rutinitasnya. Setiap hari datang ke sekolah, masuk dan keluar kelas, mendata kehadiran siswa, mengajar dan memberi tugas kepada peserta didik.
Guru sebagai pemimpin tidak sebatas menguasai empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang direalisasikan dalam lingkungan sekolah semata.
Tugas utama guru dan empat kompetensi yang harus dimiliki guru terdapat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menjadi landasan guru dalam melaksanakan tugasnya.
Guru sebagai pemimpin harus mampu menjadi fasilitator, motivator yang penuh inisiator yang selalu menebarkan energi positif dan menjadi inspirasi baik di sekolah maupun di masyarakat dan keberadaannya selalu dirindukan oleh semua kalangan.
Pimpinan, Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan kata turunan dari pimpin. Adapun maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
Pemimpin, artinya orang yang memimpin. Menurut hemat saya Pemimpin ini bersifat kultural, melekat pada semua orang dimanapun berada, hanya kualitasnya saja yang berbeda.
Pimpinan, artinya adalah hasil memimpin, tuntunan, atau bimbingan. Menurut hemat saya pimpinan itu lebih bersifat struktural, ia diberi tugas oleh atasan untuk menjadi pemimpin di suatu lembaga, terlepas apakah ia memiliki ilmu kepemimpinan atau tidak.
Kepemimpinan, artinya adalah perihal atau cara memimpin, yaitu bagaimana cara mempengaruhi orang lain baik individu maupun kelompok kearah pencapaian tujuan, dalam hal ini tujuan pembelajaran.
Dalam kepemimpinan terdapat suatu interaksi antar suatu pihak yang memimpin dengan yang dipimpin. Dalam interaksi ini dibutuhkan kecerdasan, baik kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial.
Kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial terwujud dalam kiprah kita baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat dan itulah hakikat Guru adalah Pemimpin.
Pemimpin tidak sekedar mengerjakan tapi ia mampu menggerakkan.