Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan peluncuran program bantuan pangan nontunai di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu yang memang sengaja ditargetkan sebagai penerima agar tak disalahgunakan oleh bapak-bapak untuk membeli rokok dan pulsa.
Pada kegiatan ini, Jokowi pun sempat memberikan hadiah berupa sepeda kepada tujuh Ibu-Ibu penerima manfaat pada program ini. Jokowi pun mengingatkan agar kartu non tunai yang diberikan tidak disalahgunakan oleh penerima bantuan.
“Saya titip uang itu betul-betul digunakan untuk yang bermanfaat. PKH dipakai untuk apa saja, sudah tahu semuanya? Untuk gizi anak. Benar? Untuk pendidikan anak, betul? Jangan dikasihkan suami untuk beli rokok, jangan diminta suami untuk beli pulsa. Tidak boleh. Begitu kita tau ada yang dipakai untuk beli pulsa dan rokok, cabut. Setuju ya,” tegas Jokowi di GOR POPKI, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Jokowi pun sempat memberikan masing-masing 1 pertanyaan untuk setiap Ibu-Ibu yang dipanggil ke atas panggung. Namun, terdapat 2 Ibu-Ibu yang memanfaatkan momen tersebut untuk mencurahkan persoalan yang dihadapi kepada kepala negara secara langsung.
“Saya punya unek-unek rumah, dapurnya longsor. Disuruh pindah ke rusun. Kalau malam dingin. Anak saya punya penyakit asma. Suami saya kerja jauh di Bogor,” tutur Ibu Nurjanah.
Keluhan lainnya juga disampaikan oleh Sumiati. Penerima program bantuan asal Depok ini kita mengeluhkan rumahnya yang terkena banjir.
“Ada rumah kena banjir. Biar bapak tinjau. Tidur kebocoran” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Jokowi pun meminta kepada ajudannya untuk mencatat alamat rumah ibu-ibu tersebut. Nantinya, masalah tersebut akan segera diproses oleh pemerintah hari ini.
“Alamatnya catat, sepedanya diambil dulu (sebagai hadiah menjawab pertanyaan). Hari ini dilihat, sepedanya diambil,” tutur Jokowi.
Jokowi pun sempat mengingatkan mengenai pentingnya menjaga hubungan antara sesama daerah pada kesempatan ini. Dengan begitu, maka hidup masyarakat akan semakin makmur dan ekonomi dapat terus tumbuh.
“Saya ingatkan lagi, kalau negara lain 1 negara 1 suku m, kita tidak seperti negara yang lain. Kita lebih 700 suku tapi kita bisa hidup rukun damai bisa toleransi. Inilah negara kita Indonesia yang miliki Pancasila,” tegas Jokowi. @OPIK